Calla menatap gulungan kertas ditangannya, melirik teman satu kelompoknya yang sedang membicarakan senior yang mereka dapatkan. Selama MPLS ada satu tugas penting, yaitu mendapatkan tangan tangan senior. Mereka mengambil sendiri gulungan yang disiapkan, lalu nama yang tertera di gulungan tersebut adalah senior yang harus dimintai tanda tangan.
"Lo dapat siapa?" tanya Naya, teman satu kelompoknya.
"Hansen Savalas." jawab Calla, menyimpan gulungan kertas tersebut ke dalam tas.
"Lucky, lo dapat yang terkenal." Naya cemberut selagi memperlihatkan gulungan kertas miliknya, "Kenzo Taaraka, lo kenal sama dia?"
"Temennya Kak Hansen." Calla menjawabnya.
Teman-teman Hansen selalu berkunjung ke kafe setiap malam. Bahkan lebih sering daripada Hansen sendiri, mungkin karena Hansen sibuk sementara teman-temannya tidak.
Mata Naya berbinar.
"Kelas berapa?"
Jika pendengaran Calla tidak salah, mereka satu kelas dengan Hansen. Namun karena tidak pasti, Calla hanya menggeleng.
"Gimana nanti gua ikut lo minta tanda tangan? Sekalian tanya kelasnya Kenzo Taaraka sama Kak Hansen?" Naya masih tampak ceria, mungkin karena bebannya agak ringan.
Calla bersyukur karena Naya tidak bertanya lebih lanjut, bagaimana dia mengetahui bahwa Kenzo adalah teman Hansen.
"Sesi pertama cuma 30 menit buat cari senior, besok lanjut diwaktu yang sama, lusa harus udah ngumpulin." ujar Calla, kemudian mengajak Naya untuk pergi bersamanya, mencari senior yang tadi disebutkan.
Naya benar-benar fokus mencari Hansen, karena dirinya hanya punya patokan pada Hansen. Calla sendiri justru mencari Kenzo, agar Naya bisa dengan cepat mendapatkan tanda tangan.
"Naya, itu Kak Kenzo." Calla menunjuk meja bundar di dekat vending machine, dimana ada tiga orang yang tidak asing baginya, "Yang paling pendek, itu Kak Kenzo."
"Serius?"
"Em, samperin aja. Gua mau cari Kak Hansen." ucap Calla, dirinya langsung pergi dari sana, mengabaikan Naya yang memanggilnya.
Calla berlarian di koridor dengan mata mengedar. Berusaha mencari Hansen, dia tak ingin berlama-lama. Namun karena tetap berlarian di tikungan koridor, membuat dirinya menabrak seseorang.
Calla meringis saat dirinya terjatuh karena tenaga yang dia tabrak melebihinya, saat dia mendongak ternyata laki-laki, pantas saja dia terjatuh.
"Sorry sorry." ucap lelaki itu, mengulurkan tangannya sebagai bantuan.
Calla menerima uluran tangan tersebut, "Makasih, gua yang harusnya minta maaf, soalnya lari-larian."
"Oh, lo karyawan baru Savalas Kafe. Nama lo Calla kan?" Lelaki itu tersenyum cerah saat menatap Calla, membuat Calla ikut tersenyum,"Gua Matthew, temennya Bang Hansen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone To Stay | Hanbin - Chaehyun (✓)
FanfictionArsalan The Series #1 "Can you keep me close? Can you love me most?" a fanfiction sung hanbin - kim chaehyun ft. the others