Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Introduction
—
The Arsalan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calla hanya bisa menatap hujan lewat jendela kamarnya, dia bahkan tidak bisa keluar kamar karena terkunci dari luar. Hanya terbuka saat asisten rumah tangga membawakan makanan untuknya. Calla benar-benar dikurung selama tiga hari ini, namun dia tidak mendengar kabar bahwa Ayah akan pulang ke rumah.
"Wow, how are you? I thought i would never see my little sister again." Saat pintu terbuka, Calla langsung mendengar suara yang tidak ingin dia dengar lagi.
Mirabel Kerza Arsalan, kakak perempuan dari ibu tirinya. Entah Calla harus menyebutnya kakak kandung atau kakak tiri. Calla tidak peduli.
"Kalau gak punya keperluan, lebih baik lo pergi, Mbak."
"Si Kakak, galak banget" Mirabel tertawa dengan reaksi Calla, "Ada Mas Ajun, lo disuruh makan di ruang makan."
"Ada Ayah?"
"Lo pikir dia bakal kesini hanya buat marahin lo?" Mirabel pergi dari kamar Calla lebih dulu. Mau tidak mau, Calla hanya mengikutinya.
Di meja makan sudah ada Ajun dan kedua adiknya. Dewangga adik dari Ajun dan Calla. Sedangkan Gavin adik dari Mirabel.
