- Enam -

1K 211 15
                                    

Hansen membaca rangkaian plan yang akan dilaksanakan saat ulang tahun sekolah nanti, salah satunya adalah performance

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hansen membaca rangkaian plan yang akan dilaksanakan saat ulang tahun sekolah nanti, salah satunya adalah performance. Sudah pasti ketiga temannya akan menjadi korban, yaitu dipaksa untuk tampil oleh ketua OSIS. Sedangkan Hansen akan bebas, karena dia membuat kesepakatan dengan guru, jika dia menjadi panitia artinya bebas dari perfomance.

"Kita butuh wajah baru buat vokal, tapi ekskul musik bilang mereka kekurangan adik kelas."

"Penampilan solo dan duet? Harus banget adik kelas?"

"Kita harus cari dari sekarang, biar tahun depan juga gampang."

Hansen sedari tadi hanya mendengarkan. Mempertimbangkan penampilan solo dan duet, ada tiga orang adik kelas dalam pikirannya. Calla, Matthew, dan Naya.

Matthew akan setuju jika Hansen mengancamnya, dan Naya mungkin juga setuju jika diminta tolong. Pertanyaan adalah, apakah Calla bisa untuk Hansen paksa?

Masalahnya Hansen tidak ingin Calla tampil di depan umum lagi, terlebih lagi Hansen akan sibuk dengan kepanitiaan, jadi Calla tidak memiliki sosok untuk dia tatap saat penampilan.

Hansen tidak ingin Calla menangis saat penampilan seperti sebelumnya. Bukan masalah menghayati atau tidak, hanya saja dia tidak bisa membiarkan Calla menangis di depan warga sekolah.

"Hansen, lo punya ide?"

"Gua usahain cari adik kelas deh." Hanya itu yang bisa Hansen ucapkan.

Saat waktu istirahat. Hansen langsung berlalu menuju kantin, tidak bergabung dengan meja teman-temannya, melainkan melipir ke meja adik kelas. Berlutut di lantai sambil menahan tubuh dan tangannya di meja.

"Mau ya?" tanya Hansen.

"Gua si bisa kalau duet, soalnya gak pede kalau solo." jawab Naya.

Hansen melirik Matthew yang seperti berusaha menghindari tatapannya, "Matthew? Lo jelas harus mau, gua gak terima penolakan dari lo."

"Bang, gua——oke! Gua bisa!" Matthew langsung setuju ketika mata mereka bertemu.

"Oh iya Chakra, lo diminta gabung perform sama tiga manusia disana. Mereka udah gua kasih tau kok." Hansen menunjuk ketiga temannya di meja lain.

"Gua tentu saja bisa!" Chakra membalas dengan cerah.

"Calla——"

"Engga." potong Calla.

Hansen menempelkan pipinya di meja, menatap kearah Calla, "Kamu gak kasian sama kakak gitu? Kakak divisi acara loh."

"Tetep engga mau." Calla sengaja tidak menatap Hansen, dia tidak ingin terbuai dengan mata tersebut, "Lagian kakak mendingan pergi sana, jadinya banyak yang lihat ke arah sini."

Hansen menghela nafas, melambaikan tangan ketiga temannya, kemudian pergi dari kantin.

Benar. Dia tidak perlu memaksa Calla untuk hal sepele seperti ini.

Someone To Stay | Hanbin - Chaehyun (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang