15 chapter + epilog ya! Berarti sisa dua update lagi hehe
Jangan lupa voment!
Enjoy!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calla hanya bisa menghela nafas lega karena lagi-lagi dia datang ke kafe saat Hansen tidak ada. Sebenarnya alasan Calla kesini karena teman-temannya yang ingin mengerjakan tugas kelompok disini. Jadi Calla yang tidak terlalu mendominasi, dia hanya mengikutinya.
"Bang, tumben kesininya cepet."
"Lagi gak ada rapat."
Oh tidak. Calla yang sedang fokus dengan laptop seketika terdiam saat mendengar suara Gavin dan Hansen.
"Bener kan, kalau kita kesini pasti ketemu Kak Hansen."
"Iya, kenapa gak dari awal aja ya?"
Teman satu kelompok perempuannya jelas akan langsung membicarakan hal tersebut.
"Calla, mau gantian?" tanya satu-satunya lelaki dikelompoknya.
"Gak usah, kan ada bagian masing-masing." jawab Calla, dia kembali melanjutkan tugasnya.
Calla melirik teman-teman perempuannya yang masih membicarakan Hansen, bahkan ada yang datang untuk meminta foto. Hansen tentu saja memperbolehkan, membuat yang lain juga ikut berfoto.
"Lo gak mau ikut foto?"
"Gak perlu." balas Calla. Dia udah punya banyak foto Hansen.
"By the way, lo suka banget kepang ya? Padahal kalo lurus aja gitu pasti lebih cantik." Calla memang lebih suka mengikat rambutnya, jika dia memiliki waktu banyak untuk berdandan, pasti dia mengepang rambutnya.
Calla tidak membalas, terlebih lagi dia bisa mendengar suara berisik dari Naya dan Chakra yang masuk menggunakan pintu belakang.
"Kenapa tadi kita gak di lantai dua aja?" tanya Calla.
"Mereka yang mau di lantai satu, katanya biar bisa ngeliat Bang Hansen."
Calla melirik Matthew yang tampak memasang tampang meledek. Mungkin lebih tepatnya karena hari ini dia bertemu dengan Hansen. Dia tidak bisa bersembunyi lagi sekarang.
"Asli ganteng banget."
"Sayang banget ada Naya, kalo engga pasti gua udah minta foto sama Matthew."
Ah mereka sudah kembali.
Calla menangkup sebelah pipinya, kemudian melirik Gavin yang tampak lebih tenang. Setidaknya dia bisa melihat sisi lama Gavin disini, berbeda dengan Gavin saat di apartemen yang lebih diam.
"Calla, lo pulang bareng siapa?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
