03

1.4K 117 1
                                    

...

Hari ini Shani di undang untuk datang ke kantor produksi film yaitu IDL PICTURES. Shani? Bukan Gracio? Ya benar..Shani.

Dua hari lalu Shani di telpon langsung oleh ketua sekaligus pemilik dari IDL PICTURES & ENTERTAIMENT yaitu Jabieb.

Jabieb meminta Shani untuk datang karna salah satu buku Shani akan dijadikan sebuah film yang nantinya akan dibintangi aktor serta aktris ternama.

Sesampainya disana, Shani dipersilahkan untuk duduk di salah satu ruangan yang terdapat banyak foto para aktris dan aktor dari agensi IDL. Shani tersenyum saat melihat ada foto Gracio yang tak lain adalah Suaminya, foto itu menampilkan Gracio saat masih berusia 20an.

Gracio merupakan salah satu aktor dari IDL, ia sudah berpuluhan tahun disini.

"Selamat Pagi Shani..." Jabieb datang ditemani Asistennya.

Jabieb menjabat tangan Shani, dengan ramah Shani membalasnya.

"Seperti yang sudah Saya beritahukan sebelumnya, dan Saya mendapatkan respon yang begitu positif dari kamu...jadi oleh karena itu Saya mengundang kamu kemari untuk ikut serta memantau beberapa aktris dan aktor yang sedang reading script, dan mungkin jika kamu mau mengkritik akan benar benar dipersilahkan...IDL PICTURES sangat ingin film ini memiliki feel yang sama seperti bukumu" ungkap Jabieb.

Kemudian Jabieb mengajak Shani berkeliling kantor IDL, sampailah Shani berada di satu ruangan yang didalamnya sudah terlihat beberapa aktris dan aktor yang akan melakukan proses reading.

"Nah Shani...ini adalah aktris dan aktor yang akan bermain didalam film hasil dari adaptasi buku mu" ujar Jabieb.

Shani tersenyum dan membalas sapaan mereka.

"Aku Revaldo...senang bisa gabung di film hasil adaptasi dari Buku Mba Shani"

Revaldo Pantjoro, Aktor muda berusia 21 tahun memperkenalkan dirinya pada Shani.

Shani tersenyum manis.

Kemudian datanglah seorang wanita yang diduga akan menjadi pemeran utama di film ini.

"Chika...ini Shani, penulis buku Suara Kecil dari Awan" Jabieb mengenalkan Shani kepada aktris yang kerap disapa Chika.

"Hallo aku Chika...salah satu penggemar semua karya karya Mba Shani" ramah Chika.

Yessica Tamara atau yang dikenal dengan nama Chika, adalah salah satu aktris terkenal yang di negeri ini...beberapa kali Chika mendapatkan banyak penghargaan dikaca perfilman.

Shani tersenyum ramah pada Chika, mereka berduapun mengobrol ringan sebelum Chika kembali dipanggil untuk lanjut reading.

Disisilain terdapat Gracio tengah menikmati kopi hangatnya disebuah cafe yang sepi pengunjung.

"Hai Cio.." Gracio langsung beranjak dari kursi dan mencium punggung tangan dari seorang wanita yang sedari tadi ditunggunya.

"Nunggu lama ya?" Tanya wanita itu.

Gracio menggeleng sambil tersenyun dan kembali mengecup punggung tangan wanita itu.

"Jalanannya macet bybe?" Gracio bertanya sambil mempersilahkan wanita tadi untuk duduk.

Bybe?

Entahlah, bagi Gracio sebutan *Bybe* adalah bentuk rasa dekat.

"Ya gitu deh.." balas wanita itu.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Gracio dengan mengelus lembut jari jemari wanita itu.

"Lemon tea aja keknya" balasnya.

Gracio memanggil waiters dan memesan apa yang wanita itu inginkan.

"Bagaimana dengan Swiss?" Tanya Gracio.

"Eum...seru sih, kebetulan lagi musim gugur juga kan disana jadi ya...betah banget sih aku disana" jawabnya.

Gracio mengangguk

"Saat aku di Swiss, rumor mengenai kita berdua terdengar oleh Suamiku" ucapnya membuat Gracio langsung menatapnya.

"Kamu dan Dave bertengkar setelah mendengar berita itu Nin?" Tanya Gracio.

Anin menggeleng.

Ya, wanita itu adalah Anindhita...rekan dekat Gracio di dunia perfilman, rekan dekat?.

"Dave bilang bahwa ia hanya bisa berfikir positif saja, dan Dave percaya kalau aku tidak akan seperti itu apalagi dengan kamu...Cio" ungkap Anin.

Gracio menghela nafasnya lega.

"Shani dan putramu apa kabar?" Tanya Anin.

"Mereka baik baik saja, dan kamu tau tidak Nin...kini Shani menjadi bagian dari IDL pictures" ujar Gracio.

"Bb-benarkah? Shani menjadi aktris?" Bingung Anin.

"Bukan, tapi karya karya Shani akan dijadikan film di IDL pictures" ungkap Gracio.

"Wah, sudah kuduga semua karya Shani memang keren keren...Shani itu hebat banget" puji Anin.

Gracio mengangguk sambil tersenyum mengingat sang Istri.

"Ya tentu, aku sangat mencintai Shani" ucap Gracio, Anin tersenyum smirk.

"Tapi sayangnya kamu malah bersikap bahwa kamu akan mengoyak hatinya" ucap Anin membuat Gracio terdiam.

"Kamu memiliki hubungan dengan wanita lain dibelakangnya, apakah itu bentuk dari rasa cintamu pada Shani?" Tanya Anin.

"Biarkan itu jadi urusanku, kamu tidak berhak ikut campur" ujar Gracio kemudian ia meminum kopinya.

"Aku lebih tau tentangmu dibanding Shani, aku tau segala hal yang telah kamu lakukan, dan aku membantumu menutupi semua rahasia yang selama ini tidak pernah kamu publish di media....namun masih saja kamu katakan kalau aku tidak ikut campur dengan urusanmu sayang?"

Anin mengelus lembut rahang Gracio yang berurat.

"Kamu harus ingat Gracio.... kamu tidak akan bisa memiliki nama sebaik ini tanpa bungkamnya aku" ujar Anin tersenyum.

-Pukul 11:21

Kembali lagi ke sisi Shani yang sekarang sedang berada di foodcurt IDL Pictures ditemani dengan Chika.

"Mamaku dirumah banyak mengoleksi buku buku karya Mba Shani loh" ujar Chika.

"Benarkah?" Tanya Shani takjub.

"Beneran Mba, bahkan setiap Mba Shani launching buku baru dan mengadakan meetngreet...sebenarnya aku dan Mama ada diantara ratusan orang disana" ungkap Chika.

Shani terkekeh mendengar segala hal yang Chika ucapkan, dengan senantiasa ia terus mendengarkan.

Ditengah tengah perbincangan tiba tiba ponsel Chika bergetar menandakan telpon, Chika pun langsung berdiri menjauh untuk mengangkat telpon.

Dan Shani masih duduk sambil menikmati makanan yang tadi ia beli di foodcurt, tak lama kemudian Chika kembali.

"Mba...sepertinya aku harus pulang sekarang, karna tadi Mama ku kasi kabar kalau adikku sakit" ucap Chika berpamitan.

"Baiklah...semoga cepat sembuh ya" balas Shani ramah.

Taklama Chika pulang, Shani juga memutuskan untuk pulang dan menjemput Zee yang sedang bermain di rumah Orangtua Gracio.

_________
*Sampai jumpa di part selanjutnya.

Terlalu IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang