22

1.3K 186 5
                                    

....

Cklekk..

"Hai Zee.." sapa lelaki yang sedang duduk di ruang tamu.

"Hai Om, daritadi?" Tanya Zee sembari menyalimi tangan lelaki itu.

"Baru saja..kamu darimana Zee?" Lelaki itu kembali bertanya.

"Dari rumah Ayah" jawab Zee, Lelaki itu tersenyum.

"Ayo Mas..mau ber-...loh sudah pulang nak?" Tanya Shani yang baru turun.

Zee mengangguk, lalu mendekat kepada Shani.

"Bunda mau kemana?" Tanya Zee.

"Bunda sama Om Edgar mau ke kantor penerbitan..kenapa nak?" Tanya Shani yang menyadari raut wajah Zee tidak begitu senang mendengarnya.

Zee menggeleng.

"Enggak...hati hati ya Bund" ucap Zee kemudian pergi ke kamarnya.

Shani mengangguk lalu kemudian langsung pergi bersama lelaki bernama Edgar.

"Zee tidak suka dengan keberadaanku" ucap Edgar sembari menyetir.

"Tidak ada yang bicara seperti itu...Zee memang sedang tidak baik baik saja Mas.." ucap Shani meyakinkan Edgar.

Edgar mengangguk.

"Ouh ya Shan.."

"Iya kenapa?"

"Tadi pagi aku menghantar adikku ke Bandara, dan kami berpapasan dengan Istrinya Gracio"

"Chika?"

"Iya..dia bersama dengan putrinya, dia satu pesawat dengan adikku yang akan pergi ke Surabaya"

Shani diam sejenak, lalu ia kembali bicara.

"Mungkin mereka pulang kampung, Ibunya Chika asli Surabaya Bali" ucap Shani.

"Mungkin saja, tetapi aku jelas mendengar kalau anaknya tidak suka dengan kepergian ini...aku kerap beberapa kali melihatnya menangis saat duduk di kursi tunggu" ungkap Edgar.

Shani kembali diam sambil memikirkan sesuatu dikepalanya.

Ia tiba tiba teringat dengan pertanyaan wartawan tadi siang yang bertanya bagaimana tanggapan Shani mengenai perceraian antara Gracio dengan Chika.

Shani sempat terfikir bahwa Gracio mengulang kesalahan itu kembali dan Chika yang menjadi korbannya.

Seperti yang sudah diketahui, sudah berjalan 10 tahun lebih Shani dan Gracio berpisah...namun sesuai kesepakatan keduanya tidak akan melepas komunikasi satu sama lain semata mata demi Zee. Shani juga tidak menaruh kebencian kepada mantan suaminya itu beserta Chika yang notabenya menjadi luka terbesar yang sakitnya masih terasa di hati Shani.

Melupakan itu? Shani sudah menyerah sejak dulu, termasuk dalam melupakan Gracio.

Hal ini juga menjadi boomerang dan alasan Shani tidak mau menikah lagi atau sekedar mencari pasangan meski ia sudah dikenalkan kepada seorang Pilot tampan yaitu Edgar.

Keduanya nyaris akan menikah namun tidak sampai kesana dikarenakan dua faktor yang menjadi alasan Shani dan Edgar tidak bersama.

Yang pertama adalah Zee. Zee yang waktu itu masih berusia 9 tahun dan baru saja mengerti kalau Ayah Bundanya tidak bisa bersama lagi...mendengar Bundanya akan bersama dengan lelaki lain membuatnya menolak keras.

"Zee memang suka main lego sama Om Edgar, tapi Zee gak suka kalau Om Edgar sama Bunda!!!!"

Shani masih ingat sekali Zee yang melemparkan beberapa mainannya karna ia tak menyukai jika Bundanya bersama pria lain selain dirinya dan Ayahnya.

Terlalu IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang