44

36.1K 2.6K 412
                                    


Aku bakalan double up kalo chapter ini rame🥰lagi semangat nulis karna lagi di bagian seru seru nya😆



Jaemin dan Jeno saling menatap tajam satu sama lain, hingga beberapa detik kemudian memutuskan tatapan karna ponsel Jaemin yang ada disakunya berbunyi. Jaemin mengambil ponsel yang ada di saku celana bahannya lalu melirik nama yang tertera disana

Hyunjin

Jeno berdecih pelan saat ia melihat nama penelfon lalu membuang pandangannya dari Jaemin

"Halo Hyun"

"Kau dimana Nana? Ini sudah sangat larut dan kau belum pulang? Jisung menelfonku dan menanyakanmu katanya kau tak menjawab telfonnya sejak tadi"

Jaemin melirik kearah Jeno yang hanya diam sambil menatap ke depan, dia tau jika diam diam Jeno mendengarkan pembicaraannya dengan Hyunjin

"Aku...aku mampir kerumah temanku, dan mungkin akan menginap malam ini"

Terdengar helaan nafas pelan dari Hyunjin "baiklah, kabari Jisung putraku itu sangat khawatir sejak tadi, dia bahkan masih menunggumu pulang di depan pintu"

"Putraku? Dia bermimpi? Jisung adalah putraku! Sejak kapan menjadi putranya"omel Jeno saat Jaemin selesai menelfon

Mengabaikan omelan Jeno, Jaemin kembali mengetik di ponselnya untuk mencari kontak Jisung lalu menelfonnya

"Buna!! Akhirnya Buna menelfon, sejak tadi Jie panik karna buna belum juga pulang, Jie pikir buna pergi bersama papa tapi papa bilang buna tak ada bersamanya"

"Maaf karna tadi buna tidak mengangkat telfonmu, dan membuatmu khawatir"

"Buna sekarang dimana? Kenapa masih belum pulang"

"Buna...sedang berada di rumah sakit ay—

"Rumah sakit? Buna sakit? Kenapa tak bilang pada Jie?"panik Jisung

Jaemin menggeleng meskipun Jisung tak bisa melihatnya "ayahmu yang sakit, dia...dia pingsan tadi siang di kantornya"

Jisung terdiam beberapa detik lalu kembali menjawab "apa peduli buna? Biarkan saja dia, lagipun dia masih mempunyai keluarganya kan kenapa harus buna yang mengurusnya"

Jaemin melirik kearah Jeno yang hanya diam sambil memainkan jarinya sambil tersenyum kecut

"Dia masih suamiku Jie"

Jisung terkekeh pelan mendengar jawaban Jaemin "suami? Buna yakin mengatakan itu? Buna ayolah dia bukan pria yang baik! Buna sudah janji akan bercerai dengannya, lalu sekarang apa? Bagaimana bisa buna mengatakannya sebagai suami"

"Dia memang masih suamiku Jie saat ini, aku masih punya tanggung jawab untuk mengurusnya, besok pagi buna akan pulang"

"Terserah"

Jaemin menghela napas pelan saat Jisung mematikan telfonnya sepihak, padahal ia baru berniat mengingatkan Jisung untuk mengunci seluruh pintu dan jendela

"Pulanglah aku tak ingin kau jadi bertengkar dengan Jisung karna aku"saut Jeno saat Jaemin selesai menyimpan kembali ponselnya

"Kau sendirian disini"

"Tak masalah, aku sudah terbiasa hidup sendiri beberapa tahun terakhir"

Jaemin mengabaikan perkataan Jeno dan memilih masuk ke dalam toilet untuk mencuci wajahnya, setelah keluar dari sana ia meletakkan jas yang masih melekat di tubuhnya di atas sofa dan mulai berbaring disana

"Tidurlah ini sudah larut"saut Jaemin tanpa menoleh kearah Jeno yang sejak tadi melirik kearahnya

"Kau benar benar akan menginap disini?"

Bad Husband Nomin [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang