48

36.3K 2.7K 201
                                    






"Sudah jangan menangis lagi, kerongkonganmu akan sakit nantinya"saut Jeno sambil menarik kepala Jaemin yang sejak tadi bersandar di dadanya, mengusap mata cantik dengan bulu mata lentik itu dengan kedua telapak tangannya

"Siapa yang mengatakannya padamu?"tanya Jeno lagi ia sedikit merasa kesal karna berani berani nya mengatakan hal itu dan membuat istrinya menangis seperti ini

Jaemin mulai melepaskan tangannya yang sejak tadi melingkar di pinggang Jeno, menjaga jaraknya, lalu menggeleng

"Bukan siapa siapa"balasnya sambil merapikan poninya yang sedikit berantakan

"Aku harus kembali ke kantor"sautnya lagi sambil bangun dari posisi duduknya membuat Jeno ikut bangkit

"Aku akan mengantarmu"

Jaemin menggeleng "tak perlu, aku membawa mobil"

"Tapi—

Belum sempat Jeno membalas Jaemin sudah lebih dulu melangkah pergi menuju kasir untuk membayar minumannya lalu keluar dari cafe

Jeno menghela napas pelan menatap kepergian Jaemin, namun beberapa detik kemudian ia tersenyum tipis ketika merasakan aroma vanilla milik Jaemin menyatu dengan aroma mint tubuhnya

"Aku jadi ingin memeluknya lagi" gumamnya pelan


.


.





"Buna kenapa papa Hyunjin akhir akhir ini sulit dihubungi?"tanya Jisung pada Jaemin yang ada di hadapannya

Jaemin yang sedang mengunyah makanannya itu mengangkat bahunya tanda tak tahu "mungkin... dia sibuk dengan pekerjaannya"

Jisung menatap kecewa kearah Jaemin "biasanya sesibuk apapun papa pasti mengabari Jie, tapi beberapa hari ini dia tak membalas pesanku bahkan membacanya saja tidak"

"Jisung....bisakah untuk tak terlalu bergantung pada Hyunjin? Dia punya kesibukannya sendiri Jie, kau mengertikan maksud buna kan?"

"Tapi—

Jaemin menggeleng "jangan menganggu Hyunjin terus, jika kau butuh sesuatu kau bisa memintanya pada Buna"

Jisung mengangguk pelan membalas perkataan Jaemin "buna Jie ingin tidur bersama buna malam ini, bolehkan?"

Jaemin tersenyum tipis lalu mengangguk "tentu, masuklah dulu ke kamar, buna akan membereskan ini dulu"

Setelah kepergian Jisung, Jaemin bangkit dari duduknya membersihkan piring piring kotor di meja, membawanya ke wastafel untuk di cuci setelah semuanya selesai mata Jaemin tak sengaja melirik kotak susu hamil yang ada di dalam lemari. Sejak awal Jeno memberikan susu itu Jaemin tak pernah meminumnya hingga sekarang

Jaemin meraih kotak susu hamil yang tertera untuk kehamilan satu bulan, menatap lamat kotak susu itu seolah sedang berfikir untuk meminumnya atau tidak, namun pada akhirnya ia membuka kotak susu itu sembari melirik kearah tangga, takut jika Jisung tiba tiba datang dan melihatnya

Setelah menghabiskan susu yang ia buat sendiri, tangan mungilnya terangkat untuk mengusap perut yang belum terlalu terlihat itu

"Haruskah aku mempertahankannya? bagaimana jika Jisung tau? Dia pasti marah dan kecewa padaku, apalagi jika ia tahu aku sedang mengandung anak Jeno"



"Buna kenapa lama?"tanya Jisung dengan bibir mengerucut membuat Jaemin yang baru saja masuk ke dalam kamar terkekeh pelan

"Lihat bibirmu yang mengerucut itu, kau yakin jika kau seorang dominan Jisungie?"

Bad Husband Nomin [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang