PART 20

483 16 0
                                    

Angel Baby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angel Baby

Raken dan Rako saat ini hanya berdua di dalam perpustakaan yang sepi, dengan di temani beberapa tumpukan buku di hadapan mereka. Dan Rako hanya diam memperhatikan semua penjelasan yang diberikan oleh Raken, sedangkan Raken yang sedikit jengah dan bosan sudah berapa kali menghela napas. Coba saja, ada Yadi di dekatnya. Suasananya pasti akan terasa lebih menyenangkan. Sialan, ia sangat merindukan sentuhan cowok manis itu.

"Rako??"

Raken melihat ke arah sumber suara yang ternyata disana seorang cewek berdiri dengan wajah berbinar. Raken yang melihat itu semakin menghela napas dengan kasar, sialan Jeko kenapa ada disini.

"Lo ngapain disini?" Tanya Raken setengah berbisik,

dan Jeko seakan tak menganggap keberadaan Raken, hanya menyelongo jalan. Duduk di depan meja Rako. Sedangkan Rako, hanya fokus pada buku tulis yang ada didepannya.

"Woi! Ngapain lo disini?! Ketempat lain sana!" Ucap Raken lagi, dengan menekankan suaranya sambil berbisik.

"Apa sih lo, terserah gua dong mau duduk dimana."

"Rako nanti tergangg-"

"Biarin aja, lo mending keluar." Potong Rako dan perlahan menatap ke arah Jeko. Jeko yang di tatap seperti itu hanya mengerjapkan mata dan berdeham pelan.

Sedangkan Raken berdecak kesal tapi melangkah keluar dari ruangan tersebut. Lagipula ia lumayan suntuk di tempat perpustakaan, karena rasanya ia hanya duduk sendiri tanpa seorangpun.

Jeko tersenyum tipis dan sedikit menunduk. Ternyata tadi ia tak sia-sia datang ke perpustakaan setelah dari kantin. Niatnya ingin tidur, tapi malah menemukan Rako yang sedang belajar. Sudah berapa hari, ia tidak melihat wajah dingin cowok itu.

Krik Krik

Tapi naasnya, Rako tidak membuka pembicaraan satupun dengannya. Cowok sialan itu, sejak tadi hanya menatapnya datar.

"Lo gak berniat ngajak gua ngobrol gitu?" Ujung-ujungnya selalu Jeko yang memulai obrolan ini.

Rako tidak menjawab, tapi merobek kertas dan menulis sesuatu disana yang bertulisan

"Lagi di perpustakaan gak boleh ngobrol"

'Sialan... Kenapa Tuhan bisa menciptakan cowok selucu ini' gumam Jeko dalam hati sambil tersenyum lebar.

Dan Jeko mulai menuliskan sesuatu di kertas, berniat membalas surat Rako tadi

"Lo kemana aja?"

YAKEN [21+] (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang