Sebelum gua tulis part selanjutnya gua mau kasi tau, kalau hidup itu pasti ada cobaan. Entah itu dari rumah, teman, sekolah, ataupun di luar sana. Tapi gua harap buat kalian yang ngalamin itu jangan pernah berpikir buat nyerah karena semua cobaan yang dikasi oleh Tuhan pasti ada jalannya, dan mungkin itu petunjuk agar kita lebih banyak bersyukur dan sadar bahwa kita hanyalah manusia yang penuh banyak dosa. Jangan pernah nyerah apapun yang kalian alami, semangat bro! semangat!
•••••
Semua tatapan tertuju mengarah padanya, tatapan benci dan jijik yang ia dapatkan saat ini sangat melukai hatinya. Ia tak menyangka bahwa hari ini semua rahasia yang sudah ia sembunyikan sejak dulu sudah terbongkar sampai penjuru sekolah. Sedangkan yang bisa ia lakukan hanya berdiri mematung seakan tak percaya apa yang sudah terjadi sekarang.
"Gak mungkin...." Gumamnya sambil menunduk dengan ponsel yang masih ia pegang erat.
Rako yang masih berdiri di hadapan Raken memegang erat tangan sahabatnya itu dan menariknya tenggelam dalam pelukannya. Ia bisa merasakan tubuh Raken bergetar dengan ekspresi wajah yang sulit di jelaskan, sedangkan Renal hanya diam mematung tak tahu harus berbuat apa selain bungkam dan menunggu apa yang terjadi selanjutnya, karena ia sangat mengingatnya bahwa ia terlibat dengan masalah ini.
Jeko yang mendengar pengumuman tersebut langsung berlari menuju kelas XII IPA 1 dengan teriakan Rinbi terus memanggil namanya tapi tak ia hiraukan. Karena yang terpenting saat ini ia harus segera menemui Raken dan lainnya termasuk Rako. Dan benar saja, ia menyaksikan hal langka yang tak pernah ia lihat selama ini. Rako yang berusaha memenangkan Raken dengan memeluk cowok itu.
Gue tau kalau lo sebaik itu Ko... Walaupun lo selalu keliatan gak peduli sama sahabat-sahabat lo, walaupun lo selalu jarang ngomong. Tapi hanya lo yang selalu datang saat mereka punya masalah..
Tak sadar Jeko menitikkan air mata merasa terharu melihat apa yang di hadapannya saat ini. Dan entah ia punya firasat bahwa Raken tidak mungkin melakukan hal menjijikan seperti itu, walaupun cowok itu memang sering 'main' tapi ia sangat tahu.
Rako yang menenangkan Raken tak sengaja teralihkan menuju pintu kelas dan melihat Jeko berdiri disana menatap ke arahnya. Rako mengernyit sampai cewek itu membalas tatapannya. Ia menatap Jeko begitu lekat dari ujung kaki sampai ujung kepala mengamati jika cewek itu baik-baik saja. Dan entah kenapa ia bernafas lega saat melihat wujud Jeko yang masih dalam keadaan utuh dan baik.
"Makasih Ko, lo udah nenangin gua. Apapun keputusan nanti gua bakal terima konsekuensinya." Ucap Raken sambil melepas pelukannya, "tapi gua harap lu percaya sama gua. Karena gua..." Raken tak sanggup melanjutkan kalimatnya karena dadanya yang terasa sesak tiba-tiba. Kejadian satu tahun silam tiba-tiba terlintas di benaknya. Mengingat bagaimana ia ke rumah sakit dan melakukan yang tidak seharusnya ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YAKEN [21+] (on going)
RomanceYadi memulai hidup dengan tinggal di rumah Raken setelah orang tua nya di nyatakan meninggal. Selama dua tahun itu juga Yadi menjalin hubungan dengan cowok tempramental yang selalu menyiksa batin dan fisiknya. Raken adalah seorang cowok tempramental...