※※※
Jin, Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung dan Jungkook—keenam pria itu terlihat keheranan ketika menatap Namjoon yang sedang menari dengan semangatnya padahal saat itu mereka sudah berlatih selama 4 jam nonstop tetapi semangat dan tenaga sang leader masih sangat tinggi.
“Semenjak kembali dengan Ji Ran—dia jadi seperti anak remaja lagi.” ucap Jin.
“Ya benar. Aku sampai heran dengannya padahal sudah hampir 4 jam kita berlatih namun tenaganya tidak berkurang sedikit pun.” sahut Jimin.
“Sepertinya dia sedang memasuki masa pubertas kedua.” sambung Hoseok yang ditimpali kekehan oleh Jimin dan Jin. Ketiga trio julid itu sangat kompak membicarakan pemimpin mereka.
Tak lama kemudian Namjoon ikut bergabung dengan mereka disertai napas yang tersenggal-senggal, “Ah! Aku lelah sekali.” keluh Namjoon.
“Kami sudah lelah dari tadi hyung.” sahut Jimin.
“Aku juga sudah dari tadi tapi masih bisa kutahan.” balas Jimin.
“Bilang saja kau sedang bahagia karena sudah rujuk dengan Ji Ran.” timpal Jin tak mau kalah menyudutkan leader-nya itu. Namjoon hanya tertawa lalu meneguk sebotol air sisa Taehyung.
“Jadi kapan rencananya?” tanya Hoseok seraya menyenggol pelan lengan Namjoon.
“Rencana apa?” sahut Namjoon bertanya.
“Rencanamu dengan Ji Ran—menikah lagi—” jawab Hoseok. Namjoon terkekeh pelan kemudian menyahut, “Aku masih berjuang mendapatkan restu ayahnya Ji Ran. Dia cukup trauma jika Ji Ran menikah lagi denganku namun di satu sisi dia juga tidak melarang kami bersama.”
“Tentu saja. Semua orang tua pasti akan takut jika menyerahkan anaknya pada orang yang pernah melukai hati anaknya.” celetuk Yoongi. Namjoon mengangguk-angguk setuju dengan perkataan pria Min itu.
“Ji Ran sendiri bagaimana?” tanya Jin.
“Apanya?”
“Dia baik-baik saja padamu?”
“Heum. Dia menerimaku dengan baik meskipun disamping itu aku takut bahwa dia masih menyimpan luka padaku.” jawab Namjoon.
“Memiliki luka karena masa lalu kalian adalah hal yang wajar. . Setidaknya dia masih menerimamu. Kau harus bersyukur dan berjanji jangan menyakitinya lagi.” sambung Yoongi.
“Heum, tentu hyung.” sahut Namjoon.
※※※
Di lain tempat—terlihat Ji Ran tengah menenteng sebuah paper bag sambil menekan bel sebuah unit apartemen di kawasan mahal. Tak berselang lama—pintu apartemen dibuka dari dalam.
“Ji Ran?”
“Hai Jungs.” sapa Ji Ran dengan senyuman lebarnya. Jung Yana—sahabat dekatnya itu nampak shock dengan kedatangan Ji Ran karena sudah sangat lama mereka tidak pernah bertemu karena kesibukan keduanya.
“How are ya?” tanya Ji Ran. Ia merentangkan tangannya dan Yana langsung berhambur memeluknya, “Sial! Aku hampir tidak mengenalimu. Kau hilang kontak dan sulit dikunjungi sialan.” jawab Yana. Ji Ran sontak terbahak-bahak mendengar kesarkasan sahabatnya itu yang tidak pernah berubah.
“Aku senang jika kau baik-baik saja. Di mana Taeri?” tanya Ji Ran.
“Dia masih sekolah.” jawab Yana sambil mengajak Ji Ran masuk ke dalam apartemennya.
“Benarkah? Cepat sekali.” ujar Ji Ran.
“Taehyung sengaja menyekolahkannya lebih cepat agar Taeri bisa mandiri dan katanya—dia ingin memberikan adik untuk Taeri.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, My Love ✔️
Fanfiction"The deepest pain is unseen by eyes. The Deepest sadness is unsaid by words." - Unknown Awalnya semua begitu manis tapi akhirnya menjadi pahit - Choi Ji Ran **Story about RM BTS & Choi Ji Ran (Y/N)**