**✿❀ ❀✿**
Yoongi berjalan menghampiri bangku di mana Namjoon sedang duduk sendirian di sana. Yoongi memilih untuk bergabung bersama pria itu daripada mengikuti pesta di dalam sana yang tampak begitu meriah.
“Butuh rokok?” tanya Yoongi yang sudah mengambil tempat di sebelah Namjoon. Lantas Namjoon terkekeh pelan sambil menoleh pada pria yang setahun lebih tua darinya itu, “Aku memutuskan untuk berhenti mengkonsumsinya, hyung.” jawab Namjoon.
Yoongi cuma mengangguk-anggukkan kepalanya sambil memangku kakinya.
“Kau ingin kembali dengan Ji Ran?” tanya Yoongi mencoba membaca persoalan Namjoon.
Namjoon menghembuskan napas beratnya sebentar kemudian menyahut, “Tadinya begitu. . . tapi sekarang—aku tak berani untuk berharap lebih.”“Kenapa?”
“Aku sudah melukai hatinya. . . tentu dia akan berpikir jutaan kali agar kembali bersamaku.” jawab Namjoon dengan kepala tertunduk.
“Memangnya sudah berapa keras usahamu?” tanya Yoongi yang berhasil mengundang senyuman tipis di bibir Namjoon, “Aku belum berusaha.” jawab pria Kim itu.
“Dan kau sudah merasa putus asa? Padahal kau belum melakukan apa-apa untuk mendapatkannya kembali.” sahut Yoongi dengan nada mengejek.
“Aku hanya tak seberani dulu. . . Melihat Ji Ran yang ketakutan seperti tadi—rasanya nyaliku dihempaskan ke dasar bumi yang paling dasar.” ujar Namjoon.
Yoongi mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Kemudian ia mengeluarkan dompetnya dari saku jasnya. Lalu dari dalam dompet itu dikeluarkannya juga sebuah foto yang nampak usang namun masih bisa terlihat jelas gambarnya, “Kau ingat foto ini?” tanya Yoongi.
Namjoon melihat ke arah foto itu kemudian dia mengangguk, “Itu foto saat kita hadir di acara MAMA untuk pertama kalinya.” jawab Namjoon.
“Kau benar. Saat itu kita masih sangat muda dan belum banyak pengalaman.” sahut Yoongi dan dibalas anggukan setuju oleh Namjoon.
“Saat kita tidak memenangkan satupun penghargaan di acara tersebut. . . aku ingat saat itu kau datang dan memeluk kami satu persatu sambil berkata tidak apa-apa, MAMA selalu diadakan setiap tahun—mungkin bukan sekarang kita mendapatkan penghargaan tapi mungkin di tahun-tahun mendatang.” ujar Yoongi. Namjoon hanya tersenyum mendengarnya sambil ia juga mengingat moment berharga tersebut.
“Saat kita kembali ke backstage kau juga berkata bahwa kita harus bekerja keras untuk mendapatkan sebuah penghargaan karena para artis / idol yang sudah mendapatkan penghargaan—pastinya mereka telah berusaha keras untuk mendapatkannya.” sambung Yoongi lagi.
Setelah itu Yoongi menoleh pada Namjoon lalu menepuk pelan pundak pria itu, “Dalam perjalanan karir kita. . . . kita pernah gagal, Joon. Kita pernah jatuh berulang-ulang kali tapi kita tidak pernah berhenti untuk bangkit dan memulainya kembali. . Kau merupkan salah satu inspirasi bagiku Kim Namjoon karena perjuanganmu membawa grup kita sampai ke puncak tertinggi adalah bukti bahwa kau tidak pernah menyerah. . . Jadi, kenapa kau tidak mencoba untuk menerapkannya pada hubunganmu dan Ji Ran? Cobalah berjuang kembali mendapatkan gadis itu. Jika dia kehilangan kepercayaannya padamu maka dapatkan kembali kepercayaan itu.”
Yoongi menjeda sebentar ucapannya selama beberapa detik kemudian setelah itu dia berkata kembali, “Dulu kau pernah berkata bahwa Ji Ran adalah gadis yang pantas diperjuangkan bahkan di saat dirimu sudah ditolak berulang-ulang kali olehnya. . . tapi lihat! karena kekukuhanmu dan sikap pantang menyerahmu akhirnya kau berhasil memacari bahkan menikahi gadis itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, My Love ✔️
Fanfic"The deepest pain is unseen by eyes. The Deepest sadness is unsaid by words." - Unknown Awalnya semua begitu manis tapi akhirnya menjadi pahit - Choi Ji Ran **Story about RM BTS & Choi Ji Ran (Y/N)**