🌼🌼🌼
Hari Minggu, Ji Ran berencana untuk berdiam diri di apartemen. Dia ingin melakukan beberapa aktivitas yang bisa membangkitkan semangatnya—seperti membaca buku, membuat kue dan nonton film favoritnya.
Oleh karena itu, Ji Ran bangun pagi-pagi sekali karena ia ingin mengawali hari liburnya ini dengan membersihkan apartemen. Bagi Ji Ran, aktivitas bersih-bersih itu sama seperti olahraga, makanya dia dengan penuh semangat mulai membersihkan apartemen yang cukup besar tersebut.
Ji Ran memulai dari kamarnya terlebih dahulu. Setelah itu dia membersihkan ruang tengah, dapur, gudang, lalu terakhir ia juga membersihkan studio pribadi Namjoon.
Sebenarnya Ji Ran agak ragu untuk membersihkannya, mengingat sudah hampir setahun dia tidak pernah masuk ke studio ini. Bukan karena Namjoon melarangnya tapi karena Ji Ran yang terlalu takut menyentuh barang-barang pribadi Namjoon.
“Wah! Kapan terakhir aku masuk ke ruangan ini?” monolog Ji Ran sambil membawa vacum cleaner di tangannya.
Ji Ran memperhatikan sebentar isi studio tersebut sambil mengingat-ingat beberapa moment yang pernah terjadi di dalam sini, khususnya moment-moment indahnya bersama Namjoon.
“Ah, ruangan ini benar-benar merekam semua yang pernah terjadi.” ujarnya.
Setelah itu Ji Ran pun mulai menjalankan aktivitasnya. Pertama-tama ia membersihkan meja kerja Namjoon yang entah sudah berapa lama tidak dipakai pria itu.
Terakhir kali, Ji Ran ingat di atas meja itu ada dua bingkai foto. Satu foto Namjoon bersama grupnya, lalu satunya lagi foto pernikahan Namjoon dan Ji Ran. Tetapi kini semua bingkai foto itu sudah tidak ada lagi di sana—entah Namjoon menaruhnya di mana, Ji Ran tidak tahu.
Selesai membersihkan meja, Ji Ran beralih membersihkan sofa dan meja yang terdapat beberapa buku milik Namjoon. Ji Ran menata semuanya dengan rapi. Boneka-boneka di atas sofa juga dirapikan oleh Ji Ran.
Setelah selesai, Ji Ran mulai membersihkan setiap debu di dalam studio itu dengan vacum cleaner.
Studio tersebut tidak sebesar studio Namjoon yang ada di agensi, jadi tidak membutuhkan waktu yang lama Ji Ran sudah menyelesaikan pekerjaannya.
“Selesai.” ucap Ji Ran sambil menepuk-nepuk tangannya.
Setelah itu dia keluar dari sana dan pergi ke dapur untuk meneguk segelas air.
Usai menyelesaikan semua pekerjaan bersih-bersihnya, Ji Ran beralih ke dalam kamar—dia ingin membersihkan diri dengan berendam.
Ji Ran mengisi bathup dengan air sampai penuh, tidak lupa ia memberikan sabun serta taburan bunga mawar di dalamnya. Setelah itu, Ji Ran pun masuk ke dalam bathup.
Entah berapa lama Ji Ran berendam di sana, yang pasti air yang tadinya hangat sudah berubah menjadi dingin. Saat itulah Ji Ran beranjak dari sana dan mengganti pakaiannya.
Selanjutnya Ji Ran berencana untuk membuat kue, tetapi entah kenapa mood nya tiba-tiba berubah—jadi dia memutuskan untuk memesan kue saja ketimbang membuatnya sendiri.
Kali ini Ji Ran ingin sekali makan Souffle Cheesecake Japan yang akhir-akhir ini sedang viral. Jadi nanti dia bisa membaca buku sambil menikmati kue yang dibelinya itu.
Sembari menunggu pesanannya datang, Ji Ran memilih untuk mengambil buku yang ingin di bacanya di gudang belakang karena semua buku-buku miliknya dan milik Namjoon ditaruhnya di sana.
Setelah menemukan buku yang ingin dibacanya, Ji Ran kembali ke ruang tengah. Dia duduk di sofa sambil mulai membaca buku tersebut.
Sekitar 20 menit kemudian, Ji Ran mendengar suara pintu jadi dengan cepat dia berlari untuk membukanya tapi belum ia menyentuh gagang pintu, rupanya pintunya sudah dibuka dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, My Love ✔️
Fiksi Penggemar"The deepest pain is unseen by eyes. The Deepest sadness is unsaid by words." - Unknown Awalnya semua begitu manis tapi akhirnya menjadi pahit - Choi Ji Ran **Story about RM BTS & Choi Ji Ran (Y/N)**