“Ya! Bagaimana kalau Namjoon hyung tidak ada di apartemennya?”
Pertanyaan Jungkook seketika membuat Jimin, Hoseok dan Jin menoleh secara bersamaan padanya. Mereka saat ini sedang di dalam lift menuju apartemen Namjoon. Di tangan mereka terdapat beberapa paper bag serta kue ulang tahun karena memang hari ini adalah hari ulang tahun leader mereka.
“Kalau dia tidak ada—ya kita suruh dia pulang.” sahut Jin.
“Ah! Tidak seru.” ucap Jungkook. Hoseok di sebelahnya langsung merangkul pundak si maknae tersebut.
“Kita doakan saja semoga Namjoon ada di apartemennya.” kata Hoseok yang bersamaan dengan pintu lift terbuka. Segera mereka keluar dari menuju unit apartemen Namjoon. Jungkook yang bertugas sebagai pembawa kue ulang tahun nampak begitu bersemangat.
“Nyalakan dulu lilin ulang tahunnya.” kata Jimin. Jin segera mengeluarkan pemantik lalu menyalakan lilin ulang tahun yang ada di atas kue. Setelah selesai dinyalakan Jimin pun menekan bel apartemen beberapa kali kemudian mereka bersiap di depan pintu.
Sekitar 15 detik mereka menunggu sampai akhirnya apartemen pun dibuka dari dalam.
“Selamat ulaa—”
Secara serempak keempat pria itu berhenti menyanyi ketika menyadari yang membuka pintu bukanlah Namjoon melainkan Choi Ji Ran.
“Nuna?!”
“Ji Ran?!”
Kaget mereka berempat secara kompak. Sedangkan Ji Ran yang juga ikut terkejut hanya bisa membelalak matanya karena dia tidak pernah menduga yang datang adalah keempat sahabat Namjoon. Ji Ran pikir yang datang adalah kurir makanan karena tadi ia sempat memesan makanan lewat online.
“H-hai.” sapa Ji Ran agak canggung.
“Sayang, siapa yang datang?” tiba-tiba suara Namjoon dari arah belakang terdengar. Pria itu datang menghampiri Ji Ran dan sama terkejutnya ketika melihat keempat membernya sudah berdiri di depan pintu dengan raut yang tidak jauh berbeda dengan raut wajah Ji Ran.
“Wah! Jadi kalian sudah kembali?” sahut Hoseok. Ji Ran dan Namjoon sama-sama menyengir. Namjoon menggaruk kepalanya lalu menyahut, “K-kenapa tidak bilang kalau kalian akan datang kesini?”
“Ck! Kau tidak lihat ini kue ulang tahun. Kami kesini ingin memberikan kejutan untukmu.” ungkap Jin dengan sinis. Namjoon hanya menyengir lebar seolah-olah menunjukkan bahwa dirinya polos dan lugu.
“Sebaiknya hyung tiup dulu lilinnya.” sahut Jimin. Namjoon cuma mengangguk lalu membuat permohonan di dalam hatinya kemudian ia meniup lilin tersebut.
“Boleh kami masuk?” tanya Jin karena Namjoon bahkan Ji Ran hanya diam tanpa mengizinkan mereka masuk.
“Y-ya, silahkan masuk.” kata Namjoon. Mereka memberi akses kepada empat pria itu masuk ke dalam apartemen Namjoon.
“Ini sup rumput laut.” kata Hoseok sembari membuka satu wadah makanan yang berisi sup rumput laut buatan Jin.
“Ah, gomawo. Sebenarnya aku sudah makan sup rumput laut buatan Ji Ran.” ungkap Namjoon.
“Kalian rujuk?” tanya Jin tanpa sungkan. Namjoon maupun Ji Ran saling melempar tatap setelah itu Namjoon pun menjawab, “Untuk sementara kami ingin seperti ini dulu.”
“Syukurlah.” sahut Jin.
“Aku akan ambilkan sendok. . Kau masih kuat jika makan sup rumput laut itu kan?” tanya Ji Ran pada Namjoon.
“Heum.” sahut Namjoon. Setelah itu Ji Ran pun pergi ke dapur guna mengambil sendok untuk Namjoon.
“Bagaimana ceritanya sampai kalian kembali bersama?” tanya Hoseok. Namjoon tersenyum sejenak lalu menyahut, “Ceritanya panjang. Lain kali saja akan kuceritakan jika semua member sudah berkumpul.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, My Love ✔️
Fiksi Penggemar"The deepest pain is unseen by eyes. The Deepest sadness is unsaid by words." - Unknown Awalnya semua begitu manis tapi akhirnya menjadi pahit - Choi Ji Ran **Story about RM BTS & Choi Ji Ran (Y/N)**