1

3.4K 469 40
                                    

"Hiashi, keparat itu." Naruto mendengkus pelan sambil bersandar di kursi meja kerjanya.

"Kau sudah membayar semua hutangnya, berhentilah mengumpat, uangmu pun tidak akan kembali." Kakashi mengembuskan asap cerutunya ke udara.

Ruang kantor itu nampak gelap juga dipenuhi asap mengepul dari dua batang cerutu yang dihisap dua pria yang tengah duduk berhadapan tersebut.

"Bagaimana bisa aku tidak tahu bahwa dia sudah bangkrut?" Naruto masih tidak percaya bahwa dirinya ditipu oleh rekan bisnisnya. Keprat itu adalah Hyuuga Hiashi, pria tua itu memiliki sebuah kasino di kapal pesiar. Dalam lingkup penjudi kelas kakap itulah mereka bertemu dan memutuskan bekerja sama untuk membuka sebuah kasino di tanah Jepang.

Para anggota dari kelompok Yakuza sangat senang menghabiskan uang mereka di sana, jadi kasino adalah tempat yang akan membuat banyak keuntungan bagi mereka.

Hiashi bertugas menyiapkan lahan dan Naruto membangun kasino itu. Namun sial, di tengah jalan pengerjaan bangunan kasino itu, Hiashi ditemukan tewas bunuh diri, dan menumpahkan semua hutang pribadinya menjadi atas nama Naruto serta membiarkan pembangunan kasino itu tetap berjalan dengan hutang yang menggunung.

Sial, sial!

Naruto menghabiskan separuh aset yang dia miliki di Jerman demi melunasi hutang Hiashi.

Perkara hutang itu akan berbuntut panjang jika tidak dilunasi sebab semua dokumen entah bagaimana telah dialihkan jadi nama Naruto. Mungkin di proses kerja sama pembangunan kasino mereka itulah pemindahan nama berlangsung.

"Dia tak akan kembali hidup meski kau mengumpat kepada Tuhan." Kakashi pun turut merasa stress atas apa yang tengah terjadi namun tak pernah meledak-ledak seperti Naruto mengungkapkan amarahnya.

"Aku bukan keluarganya tapi harus melunasi hutang keparat itu, brengsek sekali." Naruto meraih cerutu baru di laci meja kerjanya lalu memijat keningnya yang terasa sakit.

"Dia hanya punya satu anggota keluarga, yaitu putrinya. Gadis itu tak akan bisa melunasi hutang-hutangnya, maka dia memberikan putrinya kepadamu sebagai imbalan." Kakashi baru pertama kali melihat ada manusia yang begitu licik bahkan diambang kematiannya. Hiashi memang seorang penjahat sejati.

"Apa yang harus kulakukan pada putrinya. Apa kujual saja di rumah bordil dan dapatkan sedikit uang untuk mengembalikan asetku?" Naruto mendengkus pelan.

Kakashi menarik sudut bibirnya. "Hiashi memintamu menikahinya kan?" Pria tua itu meninggalkan sebuah surat wasiat sebelum kematiannya yang menyedihkan, berisi permintaan pelunasan hutang serta memberi putrinya untuk dinikahi sebagai imbalan.

"Ck, keparat itu benar-benar serakah." Naruto tidak habis pikir, setelah memintanya melunasi hutang, sekarang dirinya diberikan sebuah beban untuk menjaga putrinya.

"Kudengar sebuah rumor yang menarik. Putri Hiashi adalah gadis yang sangat cantik, putri kesayangan yang selalu dia sembunyikan di Nagoya." Kakashi dengar rumor ini saat menghabiskan dua minggu penuh di kasino kapal pesiar milik pria tua itu. "Para Yakuza berdatangan ke sana untuk menikahinya, tapi Hiashi tak pernah membiarkannya."

Naruto mengerutkan kening "jika dia sangat menyayangi putrinya, kenapa dia memberikannya kepadaku sebagai imbalan?"

"Kau mungkin nampak seperti calon menantu yang baik di matanya." Ejek Kakashi sambil mendengkus.

As You RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang