My Brother

26 5 0
                                    


Happy reading 💟

Semuanya masih diam mendengarkan cerita dari Rayhan, tidak ada yang menyela sedikit pun. Rayhan menceritakan itu dengan rinci.

"Jadi maksud Lo, kejadian itu ada sangkut pautnya dengan lawan bisnis keluarga?" Tanya Fajri

"Iya" singkat Rayhan mengangguk

Sedangkan Cia masih diam, dengan pandangan kosong menatap Rayhan.

"Setelah Lo hanyut, apa yang terjadi?" Zidan penasaran dengan kelanjutan cerita itu.

"Setelah gue hanyut, gue diselamatkan seorang gadis kecil yang berlarian memanggil kedua orangtuanya. Saat itu juga gue koma selamat 3 tahun, semua biaya ditanggung keluarga itu. Setelah gue bangun dari koma, gue gak ingat apapun. Siapa keluarga gue, dimana gue tinggal, siapa nama gue. Gak ada satupun yang gue ingat. Sampai akhirnya keluarga itu ngangkat gue jadi anak mereka" Rayhan terus bercerita dengan pandangan yang taklepas dari mata Cia

"Kapan Lo ingat semuanya?" Fathan bersuara

"2 tahun lalu, saat di sekolah. Saat itu ada yang cerita tentang keluarga Sanjaya yang pilih kasih terhadap anak-anaknya. Tiba-tiba Kepala gue sakit, sakit banget. Sampai akhirnya gue pingsan. Saat gue bangun gue ingat semuanya, gue ingat nama gue Rayhan. Sejak saat itu juga gue cari tau semua tentang yang diceritakan oleh orang itu benar atau salah. Ternyata benar, mereka nyiksa salah satu adik gue yang bahkan gak salah apa-apa " Rayhan terus menatap mata Cia yang sekarang sudah mulai berkaca-kaca
"Awal mula gue tau semua itu, saat gue gak sengaja ngeliat seorang gadis yang nangis sendirian di taman kota. Saat itu gue liat gadis itu terpuruk banget. Sampai akhirnya ada yang lewat dan ngomong kek gini 'kasian banget dia, keluarga nya jahat banget sama dia, dari kecil di siksa Mulu' ucap orang itu, mungkin orang itu seumur sama chese, dan mungkin juga dia tetangga. Saat itu gue masih nguping semua pembicaraan mereka sampai akhirnya orang itu nyebut nama keluarga Sanjaya. Dan saat itu gue tau, ternyata gadis yang lagi nangis sendirian itu chese. Saat gue mau nyamperin tiba-tiba ada 2 orang cowok yang langsung datang memeluk chese. Lo berdua kan orangnya?" Rayhan beralih menatap Kenzo dan kenzi, saat itu juga Kenzo dan kenzi mengangguk
"Gue urungkan niat gue, dan memutuskan untuk memperhatikan dari jauh" Rayhan berhenti sejenak kembali menatap Cia
"Gue selalu mengikuti kemana pun chese pergi, saat chese pergi ke Paris aja gue tetep ngikutin "

"Jadi Lo yang ngikutin cia selama ini?" Tanya Kenzo mengingat Cia yang selalu di ikuti oleh orang misterius

Rayhan mengangguk "iya, itu gue. Dan gue tau kalian udah nyadar kalo gue selalu mengikuti Cia" Rayhan menatap Kenzo dan kenzi bergantian

"Kenapa Lo gak langsung aja temuin mereka, Lo tau gak betapa tersiksanya Cia selama ini?" Ucap Fajri kesal

"Maafin gue, gue cuman mau mastiin_

"Mastiin apa? Mastiin kalo Cia masih hidup atau enggak setelah tersiksa selama ini?" Sela ziko juga kesal

"Kalian diam" tegas Fathan

"Maafin gue" ujar Rayhan dengan mata yang memerah menahan tangis

"Chese, maafin gue" Rayhan memegang tangan Cia erat

"Apa bener ini bang Rayhan?" Tanya Cia dengan mata yang sudah mengeluarkan airnya

Rayhan mengangguk kemudian menghapus air mata Cia "iya, ini  Abang" jawab Rayhan yang juga sudah mengeluarkan air mata

Cia berdiri dan langsung memeluk Rayhan erat. Rayhan pun sama, ia memeluk Cia dengan erat seakan mereka akan berpisah lagi jika pelukan itu terlepas

"Abang Minta maaf" bisik Rayhan di sela pelukan mereka

Cia mengangguk "chese kangen" ucap Cia kembali memeluk Rayhan erat

"Jadi Lo beneran Rayhan? Rayhan Abang gue?" Tanya ziko tak percaya

"Iya, gue Rayhan Abang Lo. Emang ada ya cowok dengan mata indah kek gue ini selain gue?" Ucap Rayhan tengil

"Kali ini gue percaya sama Lo, sifat tengil Lo gak pernah hilang ternyata " ujar Fajri kemudian memeluk Rayhan, begitupun dengan Ziko

"Tengil-tengil gini, ngangenin loh" ucap Rayhan percaya diri

"Iya in" Ujar ziko memutar bola matanya malas

"Lo gak kangen sama gue?" Rayhan menatap Fathan yang sedari tadi diam saja

Fathan mengangkat bahunya acuh "gak minat"

"Abang Cia ganteng banget" gumam Kika yang sedari tadi diam dan terus menatap Rayhan kagum

Sayangnya gumamman itu di dengar seluruh sahabatnya

"Gue emang ganteng" Rayhan menatap Kika membuat Kika salah tingkah

'bego banget sih gue' batin Kika

Kika malu lalu memeluk Firli yang ada disebelahnya menyembunyikan wajahnya

Cia hanya tersenyum, tidak melepaskan pelukannya dari Rayhan

"Sekarang kamu tinggal di apart Fathan kan?" Tanya Rayhan menatap Cia yang ada di pelukannya

Cia mengangguk

"Mulai sekarang kamu tinggal di rumah Abang aja ya" ajak Rayhan

"Emang Lo punya rumah?" Tanya ziko

"Ngeremehin Lo ya" tunjuk Rayhan

"Iya, chese mau" angguk Cia semangat

Semua menatap kakak beradik itu haru, dan ikut tersenyum bahagia

•••

Tbc.

Lanju?

Votenya udah belum??

Votenya udah belum??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Queen Cia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang