16. Apa ini ?

348 40 10
                                    

"Wilona lusa birthday Ge" Ucapku pada Gea yang sedari tadi sibuk duduk di karpet kamarku dan memainkan PS 4

"Geeee"

"Ah berisik banget cabe" gerutunya,

"Geee mao dengerin gue apa gue matiin ni listrik?" ancamku, ia langsung menoleh kearahku jengkel,lalu mempause permainannya. Aku tersenyum geli,

"Apa?" Tanyanya dengan mata melotot dan tangannya mengambil cemilan disebelahnya,

"Gue belum beli apa-apa buat dia,  dan kasih surprise apa ya bingung gue"

"Gue si ada ide, tapi agak ekstrim si" Gea dengan senyum seringainya, aku tau otak gila dia.









"Apa?"

Gea membisikan rencananya…. " Wahh gilaa" pekikku mendengar rencananya.




Tepat besok malam ulang tahun Wilona yang dirayakan dirumahnya oleh keluargannya. Aku dan Gea telah menyusun strategi sesuai rencana Gea,

"Chat sama siapa serius banget?"
Saat ini aku sedang makan siang diresto dekat kampus Wilona, aku sengaja mampir kekampusnya untuk makan siang bersama,

"Ini si Gea bawel banget"

DrrrDrrrtt

"See?" aku memperlihatkan panggilan yang masuk dari Gea, ia mengangguk.

"Ngapa Ge?"

“…….”

"HA?"

Wilona langsung memintaku meload speaker telpon dari Gea

"Iya, proyek yang di Surabaya udah mau rampung, sebagai Dirut  lo harus  ke Surabaya besok, ada yang harus lo acc"

"Harus gue banget?"

“Iyalah kalo tanda tangan gua laku juga gua mau ke sana..lah gua mah apa atuh ? Kertas tanda tangan bisa buat bungkus gorengan"

Diam diam aku melihat wajah Wilona yang menunjukan kesenduan setelah mendengar ucapan Gea,

"Iya ya udah, malem gue berangkat,pesenin tiketnya ya"

"Siap boss"

Sambungan terputus, Wilona mengaduk-aduk minumannya dengan tatapan melihat kearah luar restoran. Dia pikir aku lupa dengan ulang tahunnya,maaf sayang.

“Aku nanti jam 8 berangkat ya?"ucapku padanya.

"Tapi.."

"Tapi apa?" tanyaku , ia terlihat ragu lalu menggeleng.

"Gapapa, kabarin aku terus ya"

"Pasti sayang"

"Kok bukan Adra yang update ke kamu?"

"Oh iya..ini udah ada meeting sebelumnya sama finance, jadi perwakilan finance, Gea deh yang ngabarin aku"
Wilona mengangguk mengerti, untung percaya.

Sesampaiku dirumah, kamarku sudah penuh dengan perlengkapan yang dibawa oleh manusia bernama Gea , mulai dari baloon, dekor, perban, obat merah, pita, dll.

"Ge perbannya ga kebanyakan ?"

"Jangan bawel, ikutin aja!"

Jadi, ide Gea adalah membuat seolah-olah aku pergi dinas ke Surabaya, dan mendapat insiden yang membuat aku harus diperban.

Malam harinya aku sudah siap dengan perban yang melingkar dikepalaku, dan kakiku, dengan tetesan obat merah, Gea berhasil membuatku seperti orang kesakitan.

Realita PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang