Beberapa saat kemudian, akhirnya Serez sampai di istana negeri Betelgeuse. Namun saat hendak masuk, tiba-tiba pasukan kerajaan menyerang nya dengan panah.
"Sial!" Kata Serez sambil cepat-cepat menangkis semua anak panah dengan pedang nya.
"Hei, dia orang yang hebat! Jangan biarkan dia menghancurkan istana kita, serang lagi!" Kata seorang jenderal.
"Tunggu, jangan menyerang ku! Aku bukan musuh, aku datang untuk bertemu dengan raja kalian!" Teriak Serez.
"Ah, kami tidak akan mengizinkan mu untuk menemui raja kami! Kau pasti ingin membunuh nya, kan!?" Kata jenderal itu.
"Aku tidak akan membunuh raja kalian, aku bersumpah!" Kata Serez.
"Kami tidak percaya dengan omong kosong mu, orang jahat! Serang dia!" Kata jenderal itu.
"Hahahaha, biar aku saja yang menyerang nya!" Kata salah satu pasukan sambil melempar sebuah botol penuh dengan gas racun.
Serez pun terkena racun itu, dan dia langsung pingsan.
"Hahahaha, kita berhasil membuat nya pingsan! Sekarang bawa dia ke dalam, dan kita eksekusi dia!" Kata jenderal itu.
"Ayo!" Kata semua pasukan.
Lalu mereka membawa Serez kedalam istana, dan mengikat nya di sebuah tiang di tempat eksekusi mati, selagi dia masih belum sadar. Beberapa saat kemudian, dia pun kembali sadar dan tiba-tiba sudah berada di sebuah kamar yang sangat bagus.
"Eh, aku ada di kamar ini? Tunggu, kenapa dada ku terasa dingin? Eh, apa ini? Siapa yang meletakkan daun sakti penetral racun ini?" Kata Serez.
Tiba-tiba ada yang berteriak dari luar kamar, dan membuat Serez terkejut.
"Siapa yang berteriak itu? Sepertinya dia marah sekali, ada apa ya?" Kata Serez.
Kemudian dia keluar dari kamar, dan pergi ke sumber suara itu. Sesampainya di sana, Serez melihat jenderal yang tadi bersama pasukan nya, yang sedang dimarahi oleh Ramy, kakak kandung nya.
Tanpa peringatan, Ramy mengeluarkan pedang nya, dan hendak memenggal mereka.
"Kakak!!!" Teriak Serez.
Ramy pun menoleh, dan Serez langsung menahan tangan Ramy.
"Jangan lakukan itu, kak! Tolong maafkan mereka, mereka tidak sengaja!" Kata Serez.
"Adik..." Kata Ramy.
Setelah itu, Ramy memeluk Serez sambil menangis.
"Adik, syukurlah kau tidak mati karena racun itu! Kakak sangat khawatir, adik!" Kata Ramy.
"Sudah, aku tidak apa-apa. Lagipula, sudah ada yang menempelkan daun sakti penetral racun di dada ku, sehingga racun itu sudah hilang dari tubuh ku." Kata Serez.
"Ya, kakak yang menempelkan daun itu agar racun di tubuh mu hilang." Kata Ramy.
"Terima kasih, kak. Oh iya, tolong maafkan mereka. Mereka sebenarnya tidak sengaja menjatuhkan racun itu, dan aku juga tidak sengaja menghirup nya." Kata Serez.
"Apakah itu benar?" Kata Ramy.
"Ya, kak. Itu benar." Kata Serez.
"Baiklah, kalau kau bilang begitu. Kalian semua sudah aku maafkan, tapi lain kali berhati-hatilah! Jangan sampai ada kasus seperti ini lagi, mengerti?" Kata Ramy.
"Mengerti, yang mulia. Sekali lagi, maafkan kesalahan kami." Kata jenderal dan pasukan nya.
"Ya, tidak apa-apa. Sekarang kalian bisa pergi, aku sedang ada urusan." Kata Ramy.
"Baik, yang mulia." Kata jenderal dan pasukan nya.
Setelah itu, mereka pergi, sedangkan Ramy mengajak Serez ke kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Serez III
General FictionMasih ingat dengan cerita Pangeran Ramy II? Ya, dia adalah seorang pangeran yang diangkat menjadi raja, untuk menggantikan raja Betelgeuse. Tanpa orang-orang sadari, ternyata Pangeran Ramy II memiliki seorang adik laki-laki yang sama seperti dirinya...