Keesokan harinya, Ramy, Serez, dan beberapa pasukan pergi ke provinsi Rigel untuk memberikan bantuan kepada para penduduk yang merupakan korban gempa bumi. Sesampainya di sana, mereka langsung disambut oleh para penduduk.
"Yang mulia!" Kata para penduduk.
"Hai, semuanya. Kami datang untuk memberi bantuan kepada kalian semua." Kata Ramy.
"Jadi, mohon berbaris yang rapi, ya." Kata Serez.
Dengan cepat, para penduduk berbaris agar mendapatkan bantuan dari Ramy.
Setelah membagikan semua bantuan pada para penduduk, Ramy dan yang lainnya mengobrol di dekat area pengungsian.
"Seperti yang kita tahu, rumah para penduduk roboh sebagian akibat gempa bumi itu. Jadi, aku minta pada kalian semua untuk membangun rumah yang baru, agar para penduduk bahagia. Ada pertanyaan?" Kata Ramy.
"Aku, kak." Kata Serez.
"Silahkan, adik." Kata Ramy.
"Kapan kita akan membangun rumah yang baru untuk para penduduk?" Kata Serez.
"Nanti sore, sekarang kita kembali ke istana dan menyiapkan segalanya yang dibutuhkan untuk membangun rumah para penduduk. Kalau begitu, sekarang kita kembali ke istana." Kata Ramy.
"Baik, yang mulia." Kata semuanya.
Setelah itu, mereka kembali ke istana dan menyiapkan semuanya.
Sore harinya, mereka kembali lagi ke provinsi Rigel.
"Selamat sore, para penduduk provinsi Rigel. Pada kesempatan kali ini, izinkan kami dari pihak kerajaan membangun rumah untuk kalian, karena kami tahu bahwa rumah kalian sudah roboh akibat gempa bumi kemarin." Kata Ramy.
"Tenang saja, semua ini gratis untuk kalian." Kata Serez.
Para penduduk pun menangis bahagia, dan berlutut dihadapan Ramy, dan yang lainnya.
"Terima kasih, yang mulia! Terima kasih banyak!" Kata para penduduk.
"Ya, sama-sama. Sekarang, ayo kita bangun rumah kalian!" Kata Ramy.
"Ayo!" Kata semuanya dengan semangat.
Lalu mereka semua mulai membangun rumah para penduduk. Karena jumlah pasukan dan para penduduk sangat banyak, maka sebagian rumah para penduduk hampir selesai dibangun.
Beberapa saat kemudian, Ramy duduk didepan rumah yang dia bangun, dan dia kelelahan.
"Aduh, aku lelah sekali." Kata Ramy.
"Kak, kakak istirahat saja. Biar aku yang melanjutkan pekerjaan kakak." Kata Serez.
"Benarkah? Wah, terima kasih ya. Syukur ada kau, adik." Kata Ramy.
"Sama-sama, kak." Kata Serez.
Jenderal itu pun menghampiri mereka.
"Ada apa dengan yang mulia?" Kata jenderal itu.
"Kakak ku lelah, jadi aku menyuruh nya untuk istirahat dulu." Kata Serez.
"Kalau begitu, yang mulia kembali ke istana saja, dan istirahat." Kata jenderal itu.
"Baiklah, kebetulan aku mengantuk karena lelah sekali. Adik, tolong lanjutkan pekerjaan kakak, ya." Kata Ramy.
"Baik, kak." Kata Serez.
Setelah itu, Ramy kembali ke istana bersama tiga pasukan yang mengantar nya. Sesampainya di istana, Ramy langsung istirahat di kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Serez III
General FictionMasih ingat dengan cerita Pangeran Ramy II? Ya, dia adalah seorang pangeran yang diangkat menjadi raja, untuk menggantikan raja Betelgeuse. Tanpa orang-orang sadari, ternyata Pangeran Ramy II memiliki seorang adik laki-laki yang sama seperti dirinya...