"Wah! Kak, ini pedang yang aku minta itu, kan?" Kata Serez.
"Ya, si ahli pedang sudah selesai membuat nya, dan kakak membawa nya ke sini. Bagaimana? Kau suka, kan?" Kata Ramy.
"Suka sekali! Terima kasih, kak!" Kata Serez sambil memeluk Ramy.
"Ah... Sama-sama, adik." Kata Ramy sambil tersenyum.
Lalu Ramy duduk di samping nya, dan Serez langsung menyenderkan kepala nya di pundak Ramy.
"Kakak adalah yang terbaik, aku sayang kakak." Kata Serez.
"Ehehehe, terima kasih, adik. Aduh, kau ini." Kata Ramy sambil malu-malu.
"Hihihi. Oh iya, kak. Besok kita mau ke mana?" Kata Serez.
"Besok, kita pergi ke provinsi Rigel, dan memberi para penduduk bantuan." Kata Ramy.
"Bantuan apa, kak?" Kata Serez.
"Bantuan seperti makanan, sumbangan, dan yang lainnya." Kata Ramy.
"Memangnya ada apa di provinsi Rigel, kak?" Kata Serez.
"Tadi sore menjelang malam, provinsi Rigel dilanda gempa bumi yang besar." Kata Ramy.
"Hah!? Apa!? Gempa bumi!?" Kata Serez dengan terkejut.
"Ya, dan beberapa rumah penduduk roboh. Makanya, kakak mau pergi ke sana besok, untuk memberikan bantuan kepada para penduduk. Tadi juga, kakak sudah menyuruh beberapa pasukan untuk membawa tenda ke provinsi Rigel, untuk mengevakuasi para penduduk." Kata Ramy.
"Wah, kakak baik sekali." Kata Serez.
"Ehehehe, terima kasih, adik. Ah, kau ini suka membuat kakak malu." Kata Ramy sambil malu-malu.
Kemudian para pelayan datang.
"Hai, yang mulia. Hai, pangeran." Kata para pelayan.
"Oh, hai. Kalian sedang apa?" Kata Ramy.
"Kami sedang membawa makanan untuk para pasukan yang baru datang dari provinsi Rigel, mereka terlihat sangat lapar." Kata salah satu pelayan.
"Sekaligus, kami membawakan makanan untuk yang mulia dan tuan pangeran." Kata pelayan yang lain.
"Oh, terima kasih. Kebetulan kami belum makan malam, karena kami masih mengurus bantuan untuk penduduk provinsi Rigel. Letakkan saja makanan kami di atas meja itu, ya." Kata Ramy.
"Baik, yang mulia." Kata para pelayan.
Setelah meletakkan makanan Ramy dan Serez, mereka berdiri di depan pintu sambil senyum-senyum.
"Ada apa?" Kata Ramy.
"Ya, kalian kenapa?" Kata Serez.
"Anu... Boleh minta senyuman kalian?" Kata salah satu pelayan.
"Hah?" Kata Ramy dan Serez.
"Kami mau melihat senyuman yang mulia dan tuan pangeran, jadi boleh berikan senyuman manis kalian?" Kata pelayan yang lain.
"Oh, begitu? Boleh." Kata Ramy dan Serez.
Kemudian mereka berdua tersenyum, dan para pelayan langsung teriak-teriak kegirangan.
"Manisnya!" Kata salah satu pelayan.
"Ya sudah, sekarang cepat antar makanan ke pasukan yang baru datang, kasihan mereka!" Kata Ramy.
"Ya, mereka pasti kelaparan." Kata Serez.
"Baik, yang mulia dan tuan pangeran!" Kata para pelayan.
Lalu para pelayan pergi ke tempat pasukan, dan mereka berdua langsung mengunci pintu kamar.
"Kak, kenapa pintunya dikunci?" Kata Serez.
"Supaya tidak ada yang mengganggu kita lagi. Ya sudah, ayo kita tidur." Kata Ramy.
"Baik, kak." Kata Serez.
Mereka berdua pun pergi ke kasur, dan tidur bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Serez III
General FictionMasih ingat dengan cerita Pangeran Ramy II? Ya, dia adalah seorang pangeran yang diangkat menjadi raja, untuk menggantikan raja Betelgeuse. Tanpa orang-orang sadari, ternyata Pangeran Ramy II memiliki seorang adik laki-laki yang sama seperti dirinya...