Part 7

2 1 0
                                    

Sesampainya di taman, para pengunjung langsung menghampiri Ramy dan Serez.

"Yang mulia!" Kata para pengunjung.

"Hai, kalian semua. Bagaimana kabar kalian hari ini?" Kata Ramy.

"Baik-baik saja." Kata para pengunjung.

"Yang mulia, siapa dia?" Kata salah satu pengunjung.

"Oh, dia? Dia adalah adik laki-laki ku, nama nya Serez." Kata Ramy.

"Hai, nama ku Serez. Salam kenal, ya." Kata Serez sambil tersenyum.

"Ahh, tampan sekali!!!" Teriak semua gadis di taman.

"Yang mulia, bolehkah aku menjadi kekasih nya?" Kata salah satu gadis.

"Tidak, dia adalah milik ku!" Kata gadis yang lain.

"Yang mulia, aku adalah anak dari keluarga yang kaya! Kalau yang mulia mengizinkan aku menikahi tuan Serez, aku janji akan memberikan sebagian kekayaan ku pada nya!" Kata gadis yang satunya.

Para gadis pun saling berebutan, membuat Ramy menjadi pusing.

"Haduh, dasar gadis-gadis!" Kata Ramy sambil memegang kepala nya.

"Maaf, aku tidak bisa menikahi kalian." Kata Serez.

"Ehh? Kenapa?" Kata semua gadis.

"Karena kakak ku belum menikah, jadi aku tidak boleh menikah lebih dulu daripada dia, menurut hukum keluarga negeri Yulan." Kata Serez.

"Ah, betul itu! Jadi maaf ya, adik ku tidak bisa menikah dulu." Kata Ramy sambil merangkul pundak Serez.

"Kalaupun yang mulia sudah menikah, kalian tetap tidak bisa menikahi adik nya!" Kata salah satu pria.

"Lho, kenapa begitu?" Kata salah satu gadis.

"Karena kalian sudah memiliki kekasih, kalian lupa?" Kata pria itu sambil menunjuk ke kanan.

Lalu para pria yang merupakan kekasih para gadis itu, langsung menangis dan pergi dari taman.

"Oh tidak, kejar mereka! Jangan biarkan dia mengadu pada orang tua nya!" Kata salah satu gadis.

Para gadis pun mengejar kekasih mereka, dan semua orang di taman langsung menertawakan mereka.

"Dasar gadis, hahahaha!" Kata Ramy.

"Sudahlah, biarkan saja mereka. Ayo, kak. Kita makan siang." Kata Serez.

"Baik, adik ku. Kita makan siang di bawah pohon itu, ya." Kata Ramy.

"Baik." Kata Serez.

"Yang mulia, boleh kami ikut?" Kata para pengunjung.

"Tentu saja boleh." Kata Ramy.

"Ayo kita makan siang bersama!" Kata Serez.

"Ayo!" Kata para pengunjung.

Setelah itu, mereka semua makan siang bersama di bawah pohon tersebut, sambil menikmati pemandangan yang indah di taman.

Pangeran Serez IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang