Part 15

1 1 0
                                    

Sementara itu, di hutan provinsi Rigel.

"Ah, apa yang terjadi?" Kata Serez yang baru sadar.

"Oh, kau sudah bangun rupanya." Kata jenderal itu.

Kemudian jenderal itu memegang dagu Serez, dan tersenyum jahat.

"Selamat malam, pangeran Serez III. Masih ingat dengan ku? Aku adalah jenderal yang menyerang mu, saat pertama kali kau datang ke istana yang mulia Ramy." Kata jenderal itu.

"Apa yang telah kau lakukan pada ku?" Kata Serez.

"Apa yang telah aku lakukan? Aku telah menculik mu, dan mengikat mu di pohon besar ini! Setelah itu, aku akan membunuh mu, dan mayat mu akan kami cincang halus! Ini sebagai balas dendam kami, karena diri mu menyebabkan kami hampir dibunuh oleh yang mulia Ramy!" Kata jenderal itu.

"Ya, kau harus mati! Tanpa mu, kerajaan kami aman dan damai!" Kata pasukan nya.

"Oh, jadi kalian sudah mengkhianati kakak ku, dan mencoba membunuh ku!?" Kata Serez dengan kesal.

"Tentu saja, apa lagi? Oh iya, ada hal yang ingin kami sampaikan pada mu! Kamilah orang-orang yang menghancurkan kapal mu, hahahaha!" Kata jenderal itu.

"Apa? Beraninya kau! Akan aku habisi kau!" Kata Serez.

"Coba saja kalau kau bisa, pangeran gagal!" Kata jenderal itu sambil mengeluarkan pedang nya.

Jenderal itu pun mengangkat pedang nya, dan langsung menyerang Serez.

Beberapa saat kemudian, Ramy dan pasukan nya, bersama para penduduk datang ke hutan provinsi Rigel untuk mencari Serez. Namun sesampainya di sana, mereka tidak melihat siapa-siapa.

"Ke mana mereka?" Kata salah satu penduduk.

"Gawat, mereka pasti kabur!" Kata penduduk yang lain.

"Kalau begitu, cari ke mana saja sampai dapat!" Kata Ramy.

"Baik, yang mulia!" Kata semuanya.

Setelah beberapa menit mencari di segala tempat, akhirnya mereka kembali.

"Bagaimana? Ada yang menemukan Serez?" Kata Ramy.

"Tidak, yang mulia." Kata semuanya.

"Hei, aku menemukan Serez!!!" Teriak seseorang dari kejauhan.

"Ah, siapa itu?" Kata Ramy.

"Jangan-jangan, dia adalah salah satu pasukan yang menemukan pangeran Serez! Ayo kita hampiri dia!" Kata salah satu pasukan.

"Baiklah, ayo!" Kata Ramy.

Lalu mereka menghampiri arah suara tersebut, dan akhirnya mereka sampai di sebuah perkemahan tengah hutan.

"Tadi, suara itu berasal dari sini. Tapi kenapa tidak ada orang di sini, ya?" Kata salah satu penduduk.

"Ya, itu aneh." Kata salah satu pasukan.

"Biar aku periksa semua tenda itu, kalian tunggu di sini!" Kata Ramy.

"Baik, yang mulia." Kata semuanya.

Setelah memeriksa semua tenda di perkemahan itu, Ramy tidak menemukan apa-apa.

"Aneh, tidak ada apa-apa didalam semua tenda itu. Atau jangan-jangan, ini adalah jebakan!" Kata Ramy.

Dan benar saja, tiba-tiba mereka dijebak oleh jaring raksasa dari atas pohon. Setelah jaring raksasa itu menjebak mereka, sebuah botol kaca berisi gas beracun pun jatuh dari atas pohon, dan membuat mereka batuk-batuk hingga akhirnya pingsan.

Pangeran Serez IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang