Part 8

1 1 0
                                    

Sore harinya, mereka masih berada di taman sambil melihat matahari terbenam.

"Adik, ada sesuatu yang ingin kakak berikan pada mu. Tutup mata mu." Kata Ramy.

"Baik, kak." Kata Serez.

Lalu Serez menutup mata nya, dan Ramy memasang sesuatu di leher.

"Sekarang, buka mata mu." Kata Ramy.

Serez pun membuka mata nya.

"Eh, apa ini, kak?" Kata Serez.

"Itu adalah kain kerajaan, yang bisa digunakan oleh seorang pangeran. Sekarang, kakak hadiahkan itu kepada mu, adik." Kata Ramy.

"Hadiahkan? Itu berarti, aku?" Kata Serez.

"Ya, kau adalah pangeran baru di kerajaan kakak. Selamat ya, adik." Kata Ramy.

"Terima kasih, kak! Terima kasih banyak, aku sangat menyukai hadiah dari kakak!" Kata Serez dengan senang, sambil memeluk Ramy.

"Sama-sama, adik. Setelah kakak berhenti menjadi raja, kau yang akan meneruskan kerajaan ini. Mengerti, adik?" Kata Ramy.

"Mengerti, kak!" Kata Serez.

"Adik pintar." Kata Ramy.

Setelah melihat matahari terbenam, mereka kembali ke istana untuk makan malam. Sesampainya di istana, para pelayan langsung menyambut mereka.

"Selamat datang kembali, yang mulia dan tuan Serez!" Kata para pelayan.

"Eh, tuan Serez menggunakan kain pangeran? Itu berarti, dia adalah pangeran baru di sini?" Kata salah satu pelayan.

"Ya, benar. Mulai sekarang, dia adalah pangeran baru di kerajaan kita, Pangeran Serez III." Kata Ramy.

"Wah!!! Kita seperti bermimpi saja!!!" Teriak para pelayan dengan senang.

"Hei, kalian semua kenapa? Hei!" Kata Serez.

"Ehemm! Sudah siapkan makan malam?" Kata Ramy.

"Eh... Sudah, yang mulia. Ehehehe, maafkan kami ya. Kami hanya senang, karena yang mulia telah memilih Serez sebagai pangeran." Kata salah satu pelayan.

"Ya, tidak apa-apa. Baiklah, ayo kita makan. Ajak semua pasukan untuk makan malam juga." Kata Ramy.

"Baik, yang mulia." Kata para pelayan.

Setelah semuanya dipanggil, mereka pun bersiap untuk makan malam. Tapi tiba-tiba, Ramy merasa aneh.

"Hmmm, sepertinya ada yang kurang." Kata Ramy.

"Ada apa, kak?" Kata Serez.

"Ini, sepertinya kita kekurangan satu orang. Oh iya, jenderal itu! Mana dia?" Kata Ramy.

Kemudian jenderal itu datang.

"Maafkan aku, yang mulia. Tadi, aku sedang menulis surat untuk saudara ku dari provinsi Orion." Kata jenderal itu.

"Oh, tidak apa-apa. Ayo sini, kita makan malam bersama." Kata Ramy.

"Baik, yang mulia." Kata jenderal itu.

Setelah itu, mereka makan malam bersama.

Pangeran Serez IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang