Part 10

1 1 0
                                    

"Bersiaplah, adik! Kakak akan menggunakan semua keterampilan bertarung yang kakak pelajari selama ini, hahahaha!" Kata Ramy.

"Aku juga akan menggunakan semua keterampilan bertarung yang aku pelajari selama ini, kakak! Aku pastikan, kakak akan menyerah setelah menerima semua serangan ku, hahahaha!" Kata Serez.

"Ayo, adik!!!" Teriak Ramy.

"Ayo, kakak!!!" Teriak Serez.

Kemudian mereka berdua memulai latihan, dan saling menyerang.

"Mereka berdua benar-benar hebat, gerakan mereka sangat cepat, dan serangan mereka sangat kuat." Kata jenderal itu.

"Ya, kehebatan mereka benar-benar tidak tertandingi." Kata jenderal yang lain.

Beberapa saat kemudian, Serez berhasil mengalahkan Ramy, dengan mengarahkan pedang nya ke leher Ramy saat dia terjatuh.

"Ah, aku kalah." Kata Ramy.

"Baru kali ini, ada yang bisa mengalahkan yang mulia, meskipun hanya latihan." Kata salah satu pelayan.

"Ya, tuan Serez sangat hebat, seperti yang mulia." Kata para pelayan.

"Kak, kakak tidak apa-apa?" Kata Serez.

"Tidak apa-apa, hanya saja kakak bangga pada mu. Kau sudah berhasil menaklukkan kakak mu sendiri, kau sangat hebat dalam bertarung, adik." Kata Ramy.

"Ah, terima kasih. Ini semua berkat kakak, karena kakak pernah mengajari aku cara bertarung saat aku masih kecil." Kata Serez.

Kemudian Serez membantu Ramy berdiri.

"Oh iya, ayo kita sarapan. Kakak sudah lapar, nih." Kata Ramy.

"Ayo, kak. Oh, jangan lupa tentang pedang ku ya, kak." Kata Serez.

"Tenang saja, kakak tidak akan lupa. Kakak sudah menyuruh si ahli pedang untuk membuatkan pedang mu tadi pagi, dan sekarang masih dalam proses pengerjaan." Kata Ramy.

"Baiklah." Kata Serez.

Lalu mereka sarapan bersama semuanya.

Siang harinya, Serez sedang duduk di belakang istana. Kemudian Ramy datang, dan langsung memeluk nya dari belakang.

"Ah, kakak?" Kata Serez.

"Sedang apa kau di sini, adik? Sendirian pula?" Kata Ramy.

"Aku hanya sedang duduk-duduk, kak. Ada apa?" Kata Serez.

"Oh, begitu? Boleh kakak menemani mu di sini?" Kata Ramy.

"Boleh, ayo duduk di sini, kak." Kata Serez.

Ramy pun duduk di samping Serez, dan dia langsung bersandar di pundak Serez.

"Kak?" Kata Serez.

"Ah, enak sekali rasanya saat adik kesayangan kakak berada di sisi kakak. Kakak merasa sangat senang." Kata Ramy.

"Kakak senang jika aku selalu berada di sisi kakak?" Kata Serez.

"Ya, sangat senang. Kakak rasa, kakak tidak membutuhkan apapun lagi di dunia ini, kalau kau ada bersama kakak. Adik, berjanjilah bahwa kau akan terus bersama kakak, ya." Kata Ramy.

"Ya, kak. Aku berjanji, akan selalu bersama kakak kapanpun dan dimanapun." Kata Serez.

"Terima kasih, ya. Kau adalah adik yang baik, kakak sangat menyayangi mu." Kata Ramy.

"Aku juga sayang kakak." Kata Serez.

Setelah itu, mereka berbaring di sana sambil memandang langit, dan menikmati angin sepoi-sepoi. Dan selang beberapa waktu, mereka pun tertidur pulas.

Pangeran Serez IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang