Part 19 (Final)

2 1 0
                                    

"Ya, selesai sudah. Tidak ada lagi pengkhianat di kerajaan ini." Kata jenderal Ramy divisi tiga.

"Baguslah, jadi kerajaan ini aman dan damai. Ya sudah, ayo kita kubur mayat nya." Kata Ramy.

"Baik, yang mulia." Kata semuanya.

Setelah mengubur mayat jenderal itu, mereka kembali ke istana dan tidur.

Keesokan paginya, mereka pergi ke provinsi Rigel untuk melanjutkan pembangunan rumah penduduk. Dan sesampainya di sana, mereka terkejut karena semua rumah penduduk sudah selesai dibangun.

"Yang mulia, kami sudah selesai!!! Rumah semua penduduk sudah dibangun!!!" Teriak semua pasukan dan penduduk provinsi Rigel.

"Benarkah?" Kata Ramy.

"Syukurlah!" Kata semuanya dengan senang.

"Baiklah. Karena pekerjaan kita sudah selesai, sekarang saatnya kita makan bersama!" Kata Ramy.

"Ayo!!!" Teriak semuanya.

Lalu mereka makan bersama, sambil melihat matahari terbit. Setelah makan, Ramy dan yang lainnya kembali ke istana, sedangkan para penduduk kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Siang harinya, Serez sedang berbaring di belakang istana, sambil memandangi langit yang cerah.

"Kenapa aku jadi teringat dengan apa yang dikatakan oleh jenderal itu, ya? Aku tidak habis pikir, kenapa dia mengatakan semua itu?" Kata Serez.

Tiba-tiba Ramy datang, dan langsung berbaring di samping Serez.

"Adik ku yang manis, kau sedang apa?" Kata Ramy.

"Oh, kakak? Aku hanya sedang berbaring, sambil memandangi langit." Kata Serez.

"Oh, begitu?" Kata Ramy.

Beberapa detik kemudian, Serez meneteskan air mata nya.

"Lho, adik? Ada apa? Kenapa kau menangis?" Kata Ramy.

"Ah, aku menangis? Tidak kok, hehehehe. Mata ku sakit karena terkena debu, kak." Kata Serez sambil mengusap air mata nya.

"Tidak usah berbohong, katakan saja. Ada apa dengan mu, adik? Apa kau ada masalah?" Kata Ramy sambil memegang pipi Serez.

"Sebenarnya, aku masih memikirkan perkataan jenderal itu. Kenapa dia mengatakan itu pada ku? Padahal jelas kalau dia yang bersalah, tapi dia mengatakan bahwa aku juga mengkhianati kakak." Kata Serez.

"Ssstt, sudah. Jangan dengarkan pengkhianat itu. Dia hanya mencari kesalahan mu, karena dia sangat membenci mu. Kakak tahu kok, karena sudah lama kakak mengenal nya. Dia memang terkenal sangat sombong, licik, dan suka mencari kesalahan orang lain." Kata Ramy.

"Oh, pantas saja dia mengatakan itu pada ku. Tapi, bagaimana kalau yang dia katakan itu benar, kak?" Kata Serez.

"Ah, tidak mungkin. Kakak sangat percaya bahwa kau tidak akan mengkhianati kakak, sangat percaya. Tidak mungkin adik yang sangat kakak cintai ini, menjadi seorang pengkhianat di kerajaan kakak nya sendiri." Kata Ramy.

"Ehehehe, terima kasih karena sudah percaya pada ku, kak. Aku berjanji, aku tidak akan mengkhianati kakak." Kata Serez.

"Kakak percaya itu, adik." Kata Ramy sambil memegang tangan Serez.

"Kak?" Kata Serez.

"Sudah, tenang saja. Kita kan kakak adik? Apa salahnya berpegangan tangan?" Kata Ramy.

Serez pun tersenyum.

"Aku sayang kakak." Kata Serez.

"Kakak juga menyayangi mu, adik ku." Kata Ramy.

Semenjak itu, tidak ada lagi pengkhianat di kerajaan Ramy. Serez dan Ramy hidup bahagia bersama, dan tidak akan pernah terpisahkan selamanya.

 Serez dan Ramy hidup bahagia bersama, dan tidak akan pernah terpisahkan selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ramy (kanan), dan Serez (kiri).

Pangeran Serez IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang