Part 11

1 1 0
                                    

Sore harinya, mereka bangun.

"Eh, kita di belakang istana?" Kata Ramy.

"Ya, kakak lupa? Tadi kita sedang berbaring sambil memandang langit di sini, kan?" Kata Serez.

"Oh iya, baru kakak ingat. Oh, sudah saatnya mandi sore. Ayo, adik." Kata Ramy.

"Baik, kak." Kata Serez.

Kemudian mereka mandi di kolam air hangat. Setelah mandi dan memakai pakaian, mereka pergi ke taman untuk melihat matahari terbenam.

Sesampainya di taman, mereka tidak melihat siapa-siapa, taman begitu sepi hari ini. Kemudian mereka duduk di bawah pohon kesukaan mereka, dan mengobrol sebentar.

"Adik, tadi kakak bermimpi buruk." Kata Ramy.

"Benarkah? Bagaimana mimpi kakak?" Kata Serez.

"Kakak melihat mu diculik oleh beberapa orang, yang ternyata adalah pengkhianat di istana ini. Kakak tidak tahu siapa mereka, yang jelas mereka adalah pasukan kakak yang berkhianat." Kata Ramy.

"Lalu, apa yang terjadi?" Kata Serez.

"Lalu, kakak melihat mereka membawa senjata, dan hendak membunuh mu. Kakak berusaha menghentikan mereka, tapi kakak tidak berhasil. Dan akhirnya, mereka membunuh mu di mimpi kakak." Kata Ramy.

Serez hanya terdiam.

"Kakak tidak mau itu terjadi! Kakak tidak mau kehilangan mu, pokoknya tidak mau! Kakak bukan apa-apa tanpa mu, adik!" Kata Ramy sambil memeluk Serez.

"Kakak tidak usah khawatir, aku akan menjaga diri ku dengan baik. Kalau ada yang berani macam-macam dengan ku atau kakak, aku akan menghabisi mereka." Kata Serez.

"Ya, tolong jaga diri mu baik-baik! Kalau terjadi sesuatu, cari kakak secepatnya, ya!" Kata Ramy.

"Baik, kak. Aku akan mengingat kata-kata kakak." Kata Serez.

Lalu Serez tersenyum, membuat Ramy menjadi malu dan pipi nya memerah.

"Ah, adik. Senyuman mu sangat indah." Kata Ramy.

"Terima kasih, kak." Kata Serez.

Malam harinya, Serez sedang duduk di dekat jendela kamar nya, sambil melihat langit malam yang indah.

"Ah, indah sekali." Kata Serez.

Tiba-tiba dari belakang, Ramy memeluk Serez sambil mengigit telinga nya.

"Hei, apa yang!?" Kata Serez dengan terkejut.

"Ehehehe... Adik ku yang manis, kau sedang apa?" Kata Ramy.

"Aku sedang melihat langit malam, kak. Indah sekali, bukan?" Kata Serez.

"Ya, sangat indah. Oh iya, kakak mau memberikan sesuatu pada mu. Tutup mata mu, adik." Kata Ramy.

"Baik, kak." Kata Serez.

Setelah itu, dia menutup mata nya, dan Ramy memberikan sesuatu pada nya.

"Baiklah, sekarang buka mata mu." Kata Ramy.

Serez pun membuka mata nya, dan dia langsung senang.

Pangeran Serez IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang