• ° ⋆ ° • ° ⋆ ° •
~vote dan comment nya boleh sayang~
• ° ⋆ ° • ° ⋆ ° •
Jeno bangun dari tidurnya dan nguap selebar mungkin. Kayanya semalem tidurnya bener-bener nyenyak. Mungkin karena ada Renjun di pelukannya--
"Loh? Ren?"
Jeno mengerjapkan matanya, nyari keberadaan Renjun di kasur dan sekitar kamarnya, tapi gak ketemu. Apa anak itu lagi di kamar mandi?
Jeno mengendikkan bahunya, abis itu jalan ke luar kamar dengan suasana hati yang berbunga. Biasanya pagi-pagi gini dia males, tapi sekarang badannya berasa seger. Mungkin karena kejadian semalem.
Abis itu Jeno turun ke bawah dan nemuin bunda lagi duduk di sofa sambil berpangku tangan, kakinya juga dilipet angkuh. Tatapan bunda nya mengarah tajam ke Jeno.
Hal itu bikin Jeno bingung, soalnya gak biasanya bunda keliatan begini, pasti tiap pagi selalu nyapa Jeno dengan senyuman hangat. Dan perasaan Jeno tiba-tiba gak enak.
"Bunda kenapa?"
"Duduk. Ada yang perlu bunda omongin sama kamu."
Denger nada bicara bunda yang kelewat dingin, Jeno langsung patuh dan duduk di sebelah bundanya. Matanya noleh ke segala arah buat nyari si manis yang dari tadi gak keliatan.
"Renjun dimana bun?"
"Udah pulang."
Jeno melotot gak terima. Kenapa Renjun pulang tanpa sepengetahuan Jeno?
"Kenapa--"
"Kalian berdua sebenernya ada masalah apa?"
Jeno mengernyit heran. "Maksud bunda?"
Tiffany hela nafas berat dan mijit kepalanya yang kerasa pusing. "Renjun nyamperin mama dan izin mau pulang, jam 3 pagi." lanjutnya penuh tekanan. "Keadaannya kacau, bibirnya bengkak, matanya merah bikin bunda yakin kalo dia habis nangis. Dan..
..hickey?"
Jeno terdiam kaku. Nafasnya tercekat dan lidahnya kelu, gak bisa ngomong apa-apa. Dia cuma bisa nunduk pas bundanya natap dia penuh tanya dan kecewa.
"Bunda gak bodoh, Jen. Bunda yakin terjadi sesuatu diantara kalian."
"Maaf bun.."
"Maaf buat apa?? Kenapa minta maaf sama bunda??"
Jeno milih buat gak jawab, bikin Tiffany menghela nafas berat.
Tiffany sayang banget sama Jeno, Renjun pun dia anggep kaya anak kandungnya sendiri. Semenjak mereka berdua bersahabat, Renjun selalu ada kapanpun dan dimanapun Jeno butuh. Tiffany berterima kasih banget untuk itu.
Renjun selau menjaga Jeno kalo Tiffany dan Donghae lagi banyak urusan. Bertahun-tahun mereka bersahabat, hingga tanpa sadar mereka saling bergantung satu sama lain.
Dan fakta kalo Jeno nyakitin hati Renjun itu bikin hati Tiffany ikutan sakit.
"Jeno. Bunda tau kamu udah dewasa. Perasaan kamu ya urusan kamu. Tapi untuk masalah ini, bunda perlu kejelasan dari kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone || NoRen
Fanfic[END] Apakah perasaan yang udah susah-payah Renjun pendem selama 7 tahun bakalan sia-sia? ------------------------------------------------- WARNING!! ⚠️ • NoRen area • bxb yaoi gay • kata-kata kasar • bahasa semi baku ...