• ° ⋆ ° • ° ⋆ ° •
I'm back!!!
Scroll sampe bawah yaa, aku butuh pendapat kalian soalnya <3
• ° ⋆ ° • ° ⋆ ° •
KRING!!
Denger hp nya bunyi, Renjun ngambil hp nya dan ngeliat telepon dari Tiffany. Dia bimbang mau ngejawab telepon itu atau nggak, soalnya dia belum siap ngomong lagi sama Tiffany setelah beberapa hari lalu minta izin pulang dalam keadaan kacau.
Tapi mau gak mau Renjun harus ngejawab teleponnya, takutnya ada hal penting yang mau Tiffany bicarain.
Renjun berdehem, ngilangin gugup supaya suaranya gak bergetar. "Halo bun?"
"Njun, kamu dimana?"
"Di.." Renjun nyari alasan karena dia gak mau Tiffany tau keberadaannya. "..apart bun. Ada apa?"
"Jeno sakit. Dari tadi manggilin nama kamu terus, makanya bunda nelpon kamu. Bunda khawatir dia makin parah kaya waktu itu. Kamu mau kan kesini?"
Renjun melotot kaget. "Jeno sakit dari kapan bun??"
"Udah empat hari kayanya. Itu anak kalo disuruh makan juga susah sih!"
Dalem hati Renjun maki-maki si Jeno. Disuruh makan aja susah, giliran sakit ngerepotin orang! Tapi Renjun tetep khawatir juga.
"Yaudah bun, Renjun kesana sekarang."
Abis itu Renjun langsung matiin teleponnya sepihak dan ganti baju. Dia nyamperin Jaehyun yang lagi duduk di kamarnya sambil ngeliatin file di laptop.
"Hyung, gue pergi sebentar ya."
Jaehyun heran ngeliat Renjun yang agak gelisah. "Mau kemana?"
"Jeno sakit. Bunda minta gue ke rumahnya sekarang."
"Yaudah, hyung anter aja biar cepet."
Renjun ngangguk. "Makasih hyung."
Setelah naruh laptopnya di meja, Jaehyun ngambil kunci mobilnya di nakas dan mereka langsung menuju ke rumah Jeno.
• ° ⋆ ° • ° ⋆ ° •
Sesampainya di rumah Jeno, Renjun langsung ninggalin mobil, gak peduli Jaehyun yang masih ngunci mobilnya. Renjun lari kecil ke dalem rumah itu.
Tiffany yang ngeliat Renjun dateng pun nyamperin dia. "Hei Njun. Kamu beneran dateng. Maaf ya bunda udah nyita waktu kamu buat dateng kesini."
"Nggak ko bun. Jeno gimana?"
"Masih panas sih badannya, tapi barusan udah minum obat, mungkin sekarang lagi istirahat."
Renjun ngangguk. "Yaudah bun. Renjun ke atas dulu ya."
Tiffany bales ngangguk. Abis itu Renjun langsung naik ke kamarnya Jeno.
Renjun berhenti di depan pintu Jeno, mantepin hatinya. Dia emang khawatir dan pengen ngeliat keadaan Jeno, tapi dia gugup juga karena nemuin Jeno setelah mereka ciuman waktu itu. Semoga aja Jeno lagi tidur, supaya mereka gak ngomongin hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone || NoRen
Fanfiction[END] Apakah perasaan yang udah susah-payah Renjun pendem selama 7 tahun bakalan sia-sia? ------------------------------------------------- WARNING!! ⚠️ • NoRen area • bxb yaoi gay • kata-kata kasar • bahasa semi baku ...