26

283 21 1
                                    


" Setelah seulgi keluar dari kamarnya, kang siwon menangis menerima kenyataan tentang hubungan seulgi dan irene. "

Kenapa kau menghukum ku dengan kejadian ini Tuhan. Dosa besar apa yang aku lakukan sampai anakku harus menerima semua ini di dalam hidupnya. Ucap kang siwon

" Waktu berlalu tidak terasa matahari sudah terbit. Kang siwon yang duduk di ruang makan menunggu kedatangan seulgi dari kamarnya."

Apa seulgi belum bangun mbok...?
Tanya kang siwon pada mbok wi

Sepertinya belum tuan, mbok akan bangunkan non seulgi dulu.
Ucap mbok wi

Tidak usah mbok biar saya saja.
Kang siwon menghentikan langkah mbok wi.

Baik tuan.

" Kang siwon meninggalkan ruang makan dan pergi menuju kamar seulgi di lantai dua ".

Tok

Tok

Siapa..?
Tanya seulgi

Ayah...

" Seulgi membuka pintu kamarnya menggunakan remot, setelah pintu itu terbuka, kang siwon melihat kedua mata seulgi bengkak dan hidungnya memerah."

Mungkin semalaman ini dia menangis, karna aku tidak merestui hubungan mereka. Gumam kang siwon

Ada apa yah?
Tanya seulgi

"Kang siwon menghampiri seulgi yang duduk diatas sofa di kamarnya. "

Kau tidak lapar nak, kenapa tidak turun. Ayah menunggu mu dari tadi.

" Kang siwon mendekati seulgi, dan memeluk tubuh anaknya. "

Seul apa kau tau dulu kebahagiaan yang tidak bisa aku rasakan bersama dengan istriku.? Meskipun kami punya banyak harta dan makanan yang enak, itu sama sekali tidak memberikan kami kebahagiaan seutuhnya. Ucap kang siwon

Setelah kami sadari, ternyata kebahagiaan lain yang belum kami rasakan adalah memiliki buah hati di dalam rumah tangga kami.

Ayah hanya tidak ingin kau merasakan itu nak, ayah sudah siapkan semuanya untuk masa depan mu, harta, jabatan, popularitas, tapi bagaimana bisa kau akan menikah dengan seorang wanita.
Bagaimana bisa kalian akan memiliki keturunan dari hubungan itu. Ucap kang siwon

Yah aku mencintai irene, aku benar-benar tidak bisa bahagia jika tidak bersamanya. Aku tidak menginginkan kekayaan dari ayah, aku hanya ingin hidup bahagia yah, aku mohon restui hubungan kami. Ucap seulgi

Tentang memiliki keturunan kami sudah pikirkan yah, kami akan melakukan bayi tabung, kami sudah pikirkan semuanya. Aku tidak meminta apapun dari kekayaan ayah, aku hanya meminta restui hubungan kami.

Aku tidak akan pernah bahagia jika tidak bersamanya yah, bahkan lebih baik aku tidak memiliki pendamping jika tidak dengan irene.

" Kang siwon meneteskan air mata mendengarkan permintaan seulgi "

Pergilah nak, pertemukan irene padaku.
Ucap kang siwon

" Seulgi mendengar permintaan itu langsung mengangkat wajahnya menghadap ayahnya. "

Benarkah yah,,,ayah merestui kami.?
Tanya seulgi

Temui ayah malam ini di(.....)  Kang siwon mengirimkan alamat pada seulgi melalui handphonenya.

Baik yah, aku dan irene akan menemui ayah malam ini. Terimakasih kasih yah aku tidak bisa mengatakan apapun dengan kebahagiaan ini, aku sangat bahagia yah. Seulgi memeluk tubuh ayahnya dengan erat.

Sudah...sudah lepaskan...
Pelukan mu terlalu bersemangat sampai dada ayah sesak, cepat pergi mandi dan turun untuk sarapan, ayah menunggumu dibawah.

Maaf yah, aku terlalu bahagia hari ini.

" Kang siwon pergi keluar dari kamar seulgi, dan seulgi menyelesaikan urusannya didalam kamar. "

" Sambil berjalan menuruni anak tangga kang siwon hanya berpikir, apa ini keputusan terbaik untuk anaknya, dia hanya tidak ingin jika seulgi marah dan pergi dari kehidupannya seperti dulu lagi."

Yah...
Apa aku boleh pergi ke luar hari ini..?
Tanya seulgi yang sudah duduk diruang makan

Kamu mau pergi kemana nak?

Ada urusan yang harus aku selesaikan yah.

Pergilah nak, selesaikan urusanmu.
Ucap kang siwon

KabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang