4

535 40 6
                                    


Gak usah lama-lama deh ya,,,kita lanjut lagi






" Irene masuk kekamar seulgi, untuk kedua kalinya. Kali ini dia berjalan lebih dulu membelakangi seulgi. Baru masuk ke 2 kali tapi Irene seperti sudah terbiasa masuk ke kamar itu, dia meletakkan makanan nya di atas meja."

" Seulgi dengan cepat mengunci pintu. Alibinya sih ingin memberi pelajaran,
Tapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut kang seulgi."

" Irene membalikan badannya, dia terkejut ketika seulgi sudah berdiri tegap dihadapan wanita mungil itu."

Hisss,, kau mengagetkan ku saja,,!!
Apalagi yang kau mau....?
Apa sudah tidak ada...?
Biarkan aku keluar dari kamar mu, banyak pekerjaan ayahmu yang harus aku selesaikan", ucap Irene.

" Ntah kenapa seugli tidak mengucapkan kata-kata sepatah pun. Tiba-tiba dia menarik pergelangan tangan Irene.
Menarik tubuh mungilnya itu, lebih dekat di hadapannya, hembusan napas kang seulgi sangat jelas terdengar di telinga Irene."

Apa yang kau lakukan..?
Lepaskan aku..!
Beraninya kau memegang tangan ku tanpa seizin dari ku. Ucap Irene.

" Seulgi hanya diam, tapi tidak dengan genggamannya, ia semakin menguatkan genggaman itu."

Kau tidak berniat menjadi istri ayahku kan Bae Joo hyun....!!!
Hanya itu yang keluar dari mulut kang seulgi.

Apa kau sudah gila?
Untuk apa aku berniat menggoda ayahmu.

Kenapa kau selalu bertanya itu kepadaku?
Kenapa tidak kau tanyakan saja kepada ayahmu..!

Apa iya dia tidak tertarik dan menyukai diriku. Jawab Irene dengan amarah yang menggebu.

" Seulgi melepaskan genggaman itu. Dia
Merasa aneh dengan dirinya."

Kenapa aku tidak bisa memarahi wanita ini, kenapa dia begitu cantik ketika mengeluarkan amarahnya, perasaan apa ini..?

Aku wanita dan dia juga wanita. Aiss aku bisa gila jika harus berhadapan dengan situasi seperti ini terus. Gumam seulgi

" Tanpa sepatah pun seulgi membuka pintu kamarnya, menunjukkan kode untuk Irene boleh keluar meninggalkan kamar itu."

" Irene segera keluar dari kamar itu. Dia Memegang pergelangan tangannya. Terasa sakit, sangat sakit,,,, bahkan ini lebih sakit dari ter iris pisau ketika dia didapur."

" Tanpa disadari air matanya menetes."

Heii Bae joo hyun....ada apa dengan mu..? Ini tidak terlalu sakit, perlahan juga akan hilang. Tapi apa yang membuatku menangis,, tanya Irene dengan bingung".

" Mungkin sakit itu memang bukan dari pergelangan tangannya, tapi dari hatinya. Ucapan seulgi membuat hati Irene terluka."

" Sekarang sudah menunjukan waktu 17:00. Itu sudah waktunya Irene pulang meninggalkan pekerjaannya diatas meja."

Aku harus bersiap-siap untuk pulang.
Jika terlalu lama disini, badan ku akan menggigil.

" Segera Irene masuk keruangan istirahatnya. Mengganti baju setelah seharian ia pakai. Baju itu terasa dingin, Irene tidak menyukai itu."

KabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang