chp 29: Bujukan Haru | olimpiade²

8.3K 691 30
                                    

Happy reading.
Enjoy nyoy
Komen! Maksa nih.
♂️♂️

Haru berkeliling ke semua penjuru sekolah mencari pemuda yang sedang merajuk dari ruangan kepala sekolah tadi.

Waktu Haru menanyai ke teman temannya tak satupun dari mereka mengetahui Dimana pria itu berada.

Sehingga sebuah tempat terlintas di fikirannya.

Haru pun berlari ke tempat itu, tanpa memperdulikan suara murid murid yang menyapanya ramah.

Ia ingin menemui pria itu secepatnya, dia sungguh takut kalau nanti, Shaka melakukan hal hal yang tidak baik.

ketika sudah sampai di depan pintu ruangan tempat yang ia fikirkan tadi.

Haru pun membuka pintu ruangannya dengan kasar dengan nafas yang tersengal sengal.

Ketika sudah melihat Ke dalam, terlihatlah shaka yang sedang menelungkupkan kepalanya di meja miliknya sembari memainkan tangannya sendiri sembari membentuk pola abstrak di meja itu.

"Aku tahu kamu pasti akan berada di sini."

Karna tahu siapa yang datang, Shaka pun hanya diam tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Hmmm."

Haru berjalan menghampiri shaka dan duduk di sampingnya melihat ke arah wajah tampan yang haru lihat saat ini ia sedang merajuk.

Haru mengusap pelan surai rambut hitam legam milik Shaka.

"Kesal?."

Shaka melirik haru sebentar, kemudian mengangguk kan kepalanya lucu.

"Emang kenapa nggak mau ikut?."

"Males."

Haru mengembuskan nafas nya perlahan.

"Bangun dulu coba."

Shaka menggeleng dia sangat malas untuk mengangkat kepalanya saat ini, jadi biarlah begini.

"Nggak mau natap aku nih?." Haru pura pura merajuk menunggu respon dari Shaka.

Shaka yang merasakan nada suara yang terdengar dari Haru menegakkan kepalanya menatap Pria itu..

Terlihat lah wajahnya yang terlihat panik menatap Haru.

"Ada apa baby?."

Mendapat respon dari Shaka, Haru tersenyum cerah.
Ia pun menatap Shaka Lamat.

"Kamu tau kan, sekolah ini adalah sekolah yang amat di cintai om mu."

Shaka menganggukkan kepalanya Karna memang, sekolah ini adalah hasil dari jerih payah om nya itu, yang dari dulu katanya mempunyai cita cita membangun sebuah sekolah elit.

Dan hasil tak menghianati usaha sehingga terbangunlah sekolah elit ini.

"Kenapa nggak mau ikut? Mau cerita?."

Shaka menatap Lamat Haru kemudian mengangguk.
"Sebenarnya nggak ada alasan khusus, kenapa aku nggak mau ikut dengan perlombaan seperti itu."

[BXB]Guru BK Milik Si Nakal || 21+  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang