chapter 9.

236 28 3
                                    

part 2.
.
.
.
gun memilih diam saat dirinya menatap interaksi antara nanon dan off,,,gun tidak pernah melihat hal ini pada nanon dan gun juga sedih mengingat hal yang di dapat nanon saat ini harusnya ia dapatkan sejak dulu,,,tapi apa boleh buat jangankan mendapatkan hal ini diakui saja nanon tidak dan hal itulah yang menjadi salah satu halangan bagi gun untuk dekat dengan seseorang.

namun gun hanya tahu satu hal dirinya akan bahagia jika putranya bahagia ,seperti sekarang gun menepis kesedihan itu dan menggantinya dengan senyuman di bibirnya.tapi saat mata gun bertemu dengan mata sipit off membuat gun terdiam dan kembali merasakan hal aneh ,begitupun dengan off yang merasakan hal yang sama.

"papi kenapa?kenapa diam pi?"

"papi?"tanya nanon lagi namun tidak ada jawaban membuat nanon ikut menatap apa yang di tatap oleh off

"ouh jadi papi liatin papa nanon,baiklah"ucap nanon berjalan mendekati gun membuat off tersadar

"nanon,mau kemana sayang?"

"papa ,ayo pa"

"sayang makanan sudah siap ,ayo kita makan ajak papi mu"ucap gun

"sebentar pa"

"baiklah"
gun menuruti keinginan nanon yang ingin mengajaknya itu.

gun duduk di samping off membuat off menelan ludah karena melihat paha mulus gun yang terpampang dengan jelas di matanya dan itu membuat off gugup.
"sekarang apa sayang?"tanya gun langsung

nanon tersenyum melihat keduanya duduk berdampingan.
"tuhan,biarkan mereka bersama selamanya"batin nanon

"nanon ingin papi dan papa bersama"lanjut nanon dalam hati

seorang anak kecil menginginkan kasih sayang yang lengkap meski bukan dari orang yang sama.

"kemarilah"ajak gun menarik tangan nanon

"kau nakal sayang"lanjut gun memeluk nanon namun malah meraih tangan off yang otomatis membuat off memeluknya

"papi peluk kami dingin"ucap nanon yang tanpa pikir panjang membuat off memeluknya

"baiklah"jawab off

       sambil memeluk off menoleh pada gun yang terlihat tidak mempermasalahkan pelukannya itu,tapi lagi_lagi off memikirkan sesuatu namun untuk sekarang biarkan hal ini terjadi.

     skip
setelah pelukan tadi kini mereka melanjutkannya dengan makan ,gun tidak tahu jika nanon akan semanja ini pada sang atasannya padahal bersamanya nanon tidak seperti ini.

jujur gun tidak enak dengan atasannya itu karena sikap nanon,hingga gun terus menatap sang atasan yang tengah menyuapi anaknya itu dan off sadar akan hal itu namun off memilih diam membiarkan gun menatapnya.

"papi,nanon kenyang cukup"

"benarkah?"

"iya papi,nanti nanon gendut"

"au bukankah bagus?papi bisa mencubitmu seperti ini"

"ahhh papi sakit"pekik nanon sambil memanyunkan bibirnya karena cubitan off

Last Love MPREG(offgun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang