9. Kembali nya Naufal

59 5 0
                                    

Haii haii, haii!! Malam Ramoyy kuuu😋🤍

How are you today? Ada yang buat badmood atau dibuat happy terus sama hari ini?

Alangkah baiknya sebelum baca bab ini, silahkan di pencet dulu bintangnya dan jangan lupa komen di setiap paragraf nya yaa😍😍

Sudahh siaapp bacaa Putra Aldevano bab 9? Semoga suka sama bab ini ya, moyyy.

Eitsss, follow akun wattpad aku dulu yaa moyy hehee biar dapetin notifikasi kalau aku update cerita Putra 😁🤍

Kalau ada yang typo, tag ya!

Ramein di setiap paragraf nya, ya!

Bintang dan komenmu adalah semangattkuu😋🤍

Happy reading...

****

Lama menghilang, sampai lupa bahwa masih ada musuh yang berkeliaran.
-Tiger gang.

****

Di lantai dua, tepatnya di kamar Putra. Banyak serpihan kaca yang berserakan di kamar dengan nuansa Hitam-Putih itu, cowok dengan penampilan yang jauh dari kata 'baik-baik' saja itu memilih untuk duduk di sudut kamar, seraya menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

"Papaa, putraa takutt." Ucap Putra pada saat berumur 6 tahun,

"Gapapa, Nak. Ayo, jagoan papa pasti bisa!" Alvian berusaha menyemangati anaknya yang sedang belajar naik sepeda.

Ingatan itu tiba-tiba terlintas di dalam pikiran Putra, betapa lembut nya suara Alvian saat menyemangati nya bermain sepeda saat itu.

"Bundaaa putraa mau, adek." Pinta bocah laki-laki yang berumur 6 tahun itu,

"Ehh? Kok tiba-tiba minta adek?" Tanya Safira heran, ia langsung menatap Alvian dengan tatapan sinis nya.

Alvian yang menyadari hal itu langsung membantah, "Bukan aku, mungkin putra minta sendiri."

Putra tersenyum tipis saat teringat moment-moment indah saat beberapa tahun lalu, betapa indah nya dulu keluarga nya, kasih sayang Alvian yang sangat-sangat besar untuknya. Namun untuk sekarang, itu tinggal lah kenangan, rumah yang biasa nya tempat pulang paling nyaman justru menjadi tempat yang ia hindari untuk sekarang, terutama Alvian, cowok itu sangat menghindari papa nya sendiri.

"Bukan cuma Papa yang capek, Putra juga sama capek nya, Pa." Lirih cowok itu,

Putra memejamkan kedua matanya, dan menghela nafas nya pelan. Cowok itu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tak butuh waktu lama, Putra sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap nya, cowok itu memakai celana levis berwarna hitam dan juga kaos berwarna putih lalu dibalut oleh jaket kebanggaan Tiger.

Putra meraih benda pipih nya dan memasukkan ke dalam saku celana nya, cowok itu langsung membuka pintu kamarnya tak lupa menutup nya kembali, ia langsung bergegas turun kebawah dan mencari bi atun di dapur.

"Bi Atun?" Panggil Putra,

Lantas Bi atun yang merasa nama nya di panggil langsung bergegas menghampiri putra yang berdiri di dekat meja makan, "Iya Mas put? Ada apa?"

Putra AldevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang