21. Ungkapan Hati

77 6 0
                                    

Haiii, haiii, haiiii!!! Kitaa ketemu lagii, Ramoyyy🫂.

Heyoww, gimana sama hari ini? Rate untuk hari ini 0/10? Tulis di komen, yaa!! 💙💙

Syudaahh siaap baca Putra Aldevano bab 21? Waahh dari judulnya kayaknya udah ketebak deh...

Alangkah baiknya sebelum baca bab ini, silahkan di pencet dulu bintangnya dan jangan lupa komen di setiap paragraf nya yaa😍😍

Eittss, sebelum kalian lanjut baca follow dulu akun wattpad aku ya moyy, biar kalau aku update Putra Aldevano, kalian bakalan dapetin notifnyaa hehee😋

Ramein di setiap paragraf nya, ya!

Kalau ada yang typo tag, ya!

Yuk bisa yuk tinggalin komenan kalian, karena hal sekecil itu bisa buat aku bahagia dan berharga banget bagi aku💙✨.

Happy reading....

****

Mencintai seseorang disaat peran masa lalu masih singgah di tempat lama?
-Satria Anugrah

****

Bel istirahat baru saja berbunyi beberapa menit lalu, para siswa dan siswi berhamburan berjalan menuju ke arah kantin untuk menyerbu stand makanan yang berada di kantin Cakrawala ini.

Berbeda dengan Daren yang memisahkan dirinya dari lingkaran Tiger, dengan alasan bahwa ia ingin ke toilet sejenak. Padahal tujuan awalnya bukan lah itu, ia sejak tadi berusaha mencari Kevin di antara kerumunan siswa dan siswi yang berjalan menuju kantin.

Netra nya menangkap seseorang yang sedang berjalan menuju perpustakaan, tanpa berlama lagi Daren segera berlari dengan sekuat tenaga untuk menyusul seseorang yang sudah di depan sana.

"KEVINNN!!"

Panggilan pertama, tidak membuat Kevin memberhentikan langkahnya, walaupun teriakan itu terdengar sangat melengking. Kevin tetap menghiraukan itu.

"KEVINN DIRGANTARA ALSAKA!!" Panggil Daren dengan nama lengkap Kevin, dan benar saja cowok itu segera berhenti dan berbalik guna menatap ke arah Daren.

Tidak ada aura bersahabat yang di pancarkan oleh Kevin. Meskipun ia sudah sangat terbiasa dengan tatapan dingin milik Kevin, namun kali ini terasa berbeda, tatapan cowok itu lebih tajam, bahkan terlihat enggan untuk berbicara dengan inti tiger.

Langkahnya berhenti tepat di depan Kevin, sejenak Daren membungkukkan badannya untuk menetralkan nafasnya. Lalu, ia kembali menegakkan tubuhnya dan menatap ke arah Kevin yang masih diam membisu di depannya itu.

"Lo nggak ke kantin?" Tanya Daren,

"Nggak," jawab Kevin singkat. Bahkan nada cowok itu terdengar sangat sungkan untuk berbicara,

Daren menghela nafasnya, "Kenapa, Kev? Lo udah hampir satu minggu ngejauhin gue sama yang lainnya. Lo kalau ada masalah, cerita, Kev." Kata Daren,

"Yang jadi sumber masalahnya, Putra." Jawab Kevin,

"Dia nuduh gue pengkhianat, apa itu wajar? Gue nggak se-brengsek itu untuk jadi pengkhianat disini," lanjut Kevin.

Putra AldevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang