Chapter 2:Kuas

13 3 0
                                    

Haiii

banyak yang aku revisi
beberapa bab karena menurut aku agar lebih layak di baca sama kalian.

Seperti bisanya awali cerita dengan vote terlebih dahulu..

****

"Apa salahnya kuas dan bolpoin bersama?"

¶¶¶

Pagi hari yang cerah gadis dengan seragam batiknya itu tampak semangat untuk menjalani hari ini.

"Kayak ada yang ketinggalan tapi apa?" tanya gadis itukepada dirinya sendiri.

"Ciaaa" panggil seseorang dari arah belakang.
Tak asing mendengar sebutan itu Velicia menoleh kebelakang.

"Mana janji lo" tanya laki-laki itu,yha di Zilo laki-laki yang menyebalkan menurut gadis itu.

"Janji,janji apa?" tanya Velicia kebingungan.

"Pake nanya lagi ya cat gue mana" jawab Zilo.

"Astaga" ucap Velicia sambil menepuk jidatnya.

"Gue lupa" terus Velicia.

"Yaudah lo bakal Nerima konsekuensinya" ucap zilo.

"Emang apa" tanya gadis itu tampak penasaran.

"Temuin gue di rooftop sekolah abis pulang sekolah" jawab Zilo lalu meninggalkan Velicia.

"Apalagi si yang cowo itu mau"

*****

Gadis dengan seragam batiknya itu sedang berdiri di atas rooftop sekolahanya dengan raut muka menggebu-gebu karena menahan ke kesalan.

"Mau apa lo nyuruh gue ke sini?"tanya gadis itu ogah-ogahan pada seorang laki-laki yang berada di depannya.

"Bantuin gue melukis" jelas laki-laki itu tanpa basa-basi.

Lantas mata gadis itu terbelalak hebat karena mendengar lontaran kalimat yang di keluarkan oleh laki-laki itu.

"Melukis?,gue ga bisa!" tegas gadis itu dengan raut muka menggebu-gebu.

"Gue gamau tau" Jawab laki-laki itu berhasil membuat muka gadis itu marah.

"Gue gabisaaa KENZILO DENATA!!" ucap gadis itu dengan kencang di telinga Laki-laki itu.

Spontan tubuh laki-laki itu menjauh dari gadis itu.

"Budek telinga gue sehari sama lo" Ucap laki-laki itu.

"Bodoamat!" jawab gadis itu dengan raut muka penuh dendam.

"Yha..oke kalau gitu lo sampai kapan pun masih punya hutang sama gue" ancam laki-laki itu.

"Ck,iyha iyha gue mau" jawab gadis itu dengan ogah-ogahan.

"Kalo gitu pegang aja kuas nya" perintah laki-laki itu.

Tangan gadis itu mulai mengambil kuas dari tangan laki-laki itu dengan kasar.

"Kalau udah tinggal tebelin seketsa yang udah gue buat di kanvas" Perintah laki-laki itu.

Tangan gadis itu mulai menebalkan garis garis samar yang terlukis di Kanvas dengan penuh ke hati-hatian.
.
.
"Udah selesai?" tanya Laki-laki itu.

"Udah"ketus gadis itu.

"Urusan kita udah selesai sampai disini ga usah ganguin gue lagi!" tegas gadis itu.

"Okey tapi selagi gue masih inget nama lo yha gue coba cari" ucap Laki-laki itu.

"Mangsutnya?"

Tanpa menanggapi pertanyaan dari gadis itu laki-laki itu langsung mengemasi peralatannya dan meniggalkan gadis itu sendiri.

"Kelainan!" ucap gadis itu samar.

*****

Untuk permulaan cerita babnya pendek pendek dulu yha..

See you..

VELICIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang