Hai gimana kabarnya mochii?
Mmm..aku boleh panggil kalian mochi kan?
Nikmati chapternya yaa!!
Putar vidonya sambil baca chapternya cimiww.
*****
Laki-laki dengan celana jeans dan kaus hitam polos itu sedang melangkahkan kakinya menuju ke luar rumah.
"Zilo"panggil seseorang dari arah belakang lantas laki-laki itu langsung menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya.
"Ada apa yah?"
"Kamu mau kemana?"ucap Ferdy ayah Zilo.
"Mau keluar cari angin"
"Kamu masih ingat Kiara?"
Laki-laki itu hanya mengangguk memberitahu bahwa ia masih ingat dengan orang yang sedang ayahnya bicarakan.
"Malam ini dia sampai di Indonesia kamu bisa jemput dia di bandara sekarang?"
"Tapi pa-" ucapnya terpotong.
"Zilo papa minta tolong yha?"
Laki-laki itu menghela nafas berat kemudian kepalanya ia anggukan
*****
"Ziloo!!"pekik gadis dengan rambut coklat yang terurai.
Laki-laki itu hanya menatap gadis itu dengan tatapan datar.
"Lo ga kangen sama gue?" tanya gadis itu.
"Ga!"
"Cepetan naik" perintah laki-laki itu namun gadis itu tidak melaksanakan perintah darinya.
"Gamau" gadis itu mengerucut kan bibirnya.
"Naik Kiara!" tegas laki-laki itu kini nada bicaranya terdengar sangat-sangat tegas.
"Kiara?" ucap gadis itu dengan mata terbelalak kaget.
"Gue ga salah dengar lo manggil gue Kiara?"
"Biasanya lo manggil gue kia?"
"Tutup mulut lo kita pulang sekarang!"
"Lo berubah zi,lo bukan Zilo yang gue kenal"
"Lo ga sehangat dulu"
"Lo yang berubah" serobot laki-laki itu.
"Pasti ga ada cewe yang betah sama lo karena sikap lo yang kayak gini sekarang"
"Siapa bilang"
"Emang siapa lagi cewe yang betah sama sikap lo selain gue?"
"Cewek gue"
*****
Zilo
Zilo: ya?
Zilo:hari ini gue ga bisa jemput lo, gue berangkat sama Kiara hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
VELICIA
Teen Fiction"Tentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara dan tentang harsa yang harus menjadi lara" Kisahnya sederhana hanya tentang Kanvas dan buku namun tidak dengan kenangan dan rasa yang ada didalam kisahnya,yha melebihi kata sederhana.. Happy reading s...