Haii
Sebelum baca pencet bintangnya dulu uwokey...
*****
"Jika lukisan itu indah maka saat bersama mu adalah hal yang paling indah"
*****"Ciaa" panggil laki-laki dari kejauhan,laki-laki itu pun berlari menuju ke Velicia.
"Lo mau ngapain lagi" tanya gadis itu.
" stop panggil gue cia!" tegas gadis itu.
"Tapi kan bagus,lagi pun nama lo kan Velicia" ucap Zilo, siapa lagi kalau bukan dia,hanya dia yang menyebut Velicia dengan sebutan CIA.
"Baca nya pake s Veli-sia bukan pake c KENZILO DENATA" jelas Velicia.
"Bodoamat orang bagusan cia"jawab laki-laki itu dengan nada bercandanya.
Sedetik kemudian cubitan mendarat tepat di paha milik laki-laki itu.
"Arghhhgg!" teriak laki-laki itu meringis kesakitan
"Ciaa sakitt jambu! " umpat Zilo.
"Bodoamat orang bagusan gua cubit" ucap gadis itu menirukan gaya laki-laki itu.
Sejak hari itu hubungan keduanya sudah di bilang lumayan dekat jadi yhaa...mereka seperti teman untuk saat ini.
"Ada apa lo mangil gue?" tanya gadis itu to the point.
"Lo mau ga nemenin gue ke pameran seni" tanya Zilo ragu.
"Ga!" jawab Velicia singkat,padat,dan jelas.
"Ya udah jangan marah kalo gue panggil CIA" ucap Zilo mengesalkan.
"Dasar cowok iblis!,mau lo gue cubit lagi?" ucap Velicia.
"Lo tinggal milih aja sih,mau ikut gue atau gue panggil lo cia selama lama lama lama lamanya" ucap laki-laki itu menyebalkan.
"Tenang gue punya imbalannya kok" terus Zilo sambil mengeluarkan satu buku cerita dari dalam tasnya.
"Nih buat Lo " dia menodong kan satu buku yang di buat oleh penulis terkenal.
"Buat gue"tanya Velicia kebingungan.
"Iyha, lo penggemarberat pencipta buku ini kan?" ucap Zilo.
"Darimana lo tau kalo gue suka sama pencipta buku ini?" tanya Velicia.
"Apasihh yang ga gue tau,lagi pun temen-temen gue Spek Intel semua" ucap Zilo dengan sombong.
"Gimana mau ga lo" terus Zilo.
"Ga ah gue males" jawab Velicia lalu meninggalkan laki-laki itu
Sedetik kemudian tangan laki-laki itu bergerak memegang tangan Velicia bertujuan untuk menghentikan langkahnya.
"Apasih, lepasin gue!" tegas gadis itu.
"Ayolah ciaa temenin gue ke pameran, gue udah susah cari buku ini buat Lo,masa iya lo nolak mentah-mentah" ucap laki-laki itu dengan wajah memelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
VELICIA
Teen Fiction"Tentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara dan tentang harsa yang harus menjadi lara" Kisahnya sederhana hanya tentang Kanvas dan buku namun tidak dengan kenangan dan rasa yang ada didalam kisahnya,yha melebihi kata sederhana.. Happy reading s...