Chapt 17

9.9K 931 32
                                    

Sepeninggalan Yangyang, Haechan benar benar tak berhenti menangis dan merancau tak jelas di uks. padahal dahulu Haechan adalah anak yang kuat dan jarang menangis, ia selalu berhasil menutupi semua lukanya, namun sepertinya kini kepribadian Haechan telah berubah, semenjak datangnya masalah masalah baru yang rumit didalam hidupnya.

"Maaf

"Maaf

"Maaf

Satu Kata itulah yang dari tadi tak berhenti Haechan ucapkan.

Ketika Haechan menangis tiba tiba seseorang datang dan langsung memeluknya erat tubuhnya.

Orang itu adalah..

Renjun.

Tadinya Renjun berniat untuk mengecek kembali kondisi Haechan, dan memberinya beberapa jenis bunga indah yang baru saja ia dapatkan.

Akan tetapi, ketika Renjun sudah mulai berada di dekat uks, ia mendengar suara tangisan dan rancauan rancauan tak jelas dari dalam uks.

Semakin Renjun mendekat suara tangisan itu semakin terdengar jelas, dan entah mengapa ia merasa familiar dengan suara tangisan ini?, Menurutnya suara tersebut mirip sekali dengan suara Haechan.

Secara perlahan..
Renjun mulai membuka pintu uks untuk memastikan, dan benar saja sesuai dugaannya itu adalah tangisan dari sang kekasih.

Tanpa pikir panjang Renjun segera memeluk erat tubuh Haechan yang masih terduduk di lantai.

Di dalam dekapan Renjun Haechan menangis sekeras-kerasnya.

Renjun tak mengucapkan sepatah katapun, ia hanya mengusap lembut punggung kekasihnya.

Ketika Haechan telah tenang kembali, Renjun pun menyeka setiap sisa sisa tetes air mata yang berjatuhan di pipi Haechan.

Dan Renjun mulai membisikan kata kata indah kepada kekasihnya.

"jangan sering nangis sendiri ya Chan, kamu masih punya aku, kalau kamu sedih aku siap jadi sandaran kamu."

Sementara itu di atap sekolah, terlihat yangyang yang sedang berdiri tegak sambil memandangi langit mendung.

Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan deras, namun yangyang tak perduli, ia malah menanti hujan tersebut,

Karna hujan akan membuat yangyang merasa menjadi lebih tenang.

Tak lama setelahnya hujan deras benar benar turun.
sepertinya kali ini cuaca tengah berpihak pada hatinya yang sedang hancur.

Tanpa disadari air mata yangyang pun mulai berjatuhan, namun tersapu oleh derasnya hujan.

Dan..

Dari belakang terdengar suara seseorang memanggil namanya, yang membuat yangyang langsung menoleh ke arah suara itu..

"Ternyata disini lu yang, capek gua nyari nyari lu"ucap Kun sambil mendekat kearah yangyang dengan membawa sebuah payung.

"Hujan yang, ayo kita kebawah nangisnya di bawah aja sambil makan mie kan enak."ajak Kun sambil menggenggam tangan yangyang.

"Pergi dari sini Kun, ini bukan waktunya bercanda dan Lo gak akan pernah ngerti."ucap yangyang sambil melepaskan genggaman tangan Kun.

"gua ngerti kok yang.."

"Gua tau dari lu suka Haechan"

"bukan hanya sekadar suka Kun tapi dari dulu gue cinta Haechan, lima tahun Kun bayangin lima tahun gue udah mendam rasa ini..
Sakit Kun, hati gue sakit liat dia jadian sama orang lain."

"gua tau"

"Tapi cara lu salah yang, kalau lu cinta Haechan lu gak seharusnya menggunakan cara licik dengan bantu wanita itu."

"Bukannya melihat orang yang kita cintai bahagia itu udah cukup bagi orang seperti kita?" sambung Kun.

"Tunggu.. dari siapa Lo tau kalau gue bantu Mina???"

"asal lu tau, gua udah tau dari awal, tapi gua diem, karna gua gak mau Lu di benci Haechan orang yang lu cintai."

"Kenapa Kun?, kenapa Lo selalu perhatian sama gue, kenapa?!!?"tanya Yangyang sambil menatap Kun

"Karna gua suka lu yang"

"jangan suka gue Kun, gue mohon.. gue gak mau sakitin perasaan Lo..
Lo tau kan gue suka Haechan, bukan lo. gue gak bakal pernah bisa balas perasaan lo Kun."

"Gua tau, dan gua gak maksa lu buat balas perasaan ini, dari 7 tahun lalu gua suka lu yang, dan gua juga tau dari dulu lu suka Haechan, tapi gua gak masalah.., ngeliat lu bahagia meski bukan sama gua itu udah cukup buat gua."

"Dan sekarang hati gua juga sakit liat lu nangis kayak gini yang...,
Jadi tolong izinin gua buat temenin lu dari awal, dan tolong izinin gua jadi kebahagiaan lu sampai lu lupain perasaan lu ke Haechan."

"Ini hanyalah masalah waktu.., gua yakin lu bisa lupain Haechan."

"Tapi.. walau gue bisa lupain Haechan, belum tentu gue bisa bales perasaan lo Kun."

"gua gak masalah, itu keputusan hati lu, gua gak bakal pernah maksa lu buat cinta balik sama gua. Gua cuman pengen liat lu bahagia lagi yang.., gua bakal bantu lu lupain Haechan dan kembaliin senyum lu itu, gua gak masalah kalau nanti waktu lu udah bisa lupain Haechan lu gak bisa cinta balik sama gua, cukup liat lu bahagia itu adalah kebahagiaan terindah bagi gua."

Yangyang benar benar tak kuasa menahan tangisnya lagi, ia langsung memeluk tubuh Kun erat dan Kun membalas pelukannya.

Bagi Kun melihat yangyang tersenyum apalagi berbahagia adalah anugerah terindah untuknya, meski bukan bahagia bersamanya.

- Waktu adalah satu-satunya hal yang dapat menyembuhkan luka hati.

~segini dulu, jangan lupa vote+ follow

200 vote lanjuttt lagi

Kenapa chapter ini sad?KARNA UTHORNYA LAGI GALAU🤡

pacarnya anak osis[END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang