Richard sangat lelah ketika sampai di mansionnya. Entah mengapa dirinya sangat lelah setelah menghukum wanita penggoda tadi malam.
Padahal hanya beberapa menit saja ia menghukumnya. Dalam perjalanan ia sudah tidur selama dua jam. Sampai di mansionnya pukul 03.00 pagi.
Seorang waiters mengetuk pintu.
"Jangan ganggu saya!"
Richard sangat malas untuk beranjak dari ranjangnya. Kasur empuk itu telah membuatnya lemas terbaring. Nyaman, punggungnya yang terasa lelah dan kaki yang terasa pegal itu terobati dengan kasur kesayangannya ini.
"Maaf tuan, tapi air sudah mendidih. Jadi saya tuangkan ke bathup,"
Yap. Dinginnya malam membuat tubuh Richard yang sangat lelah menjadi terasa menggigil. Itulah mengapa Richard menyuruh waiters untuk memasak air. Supaya dirinya bisa mandi dengan air hangat.
Entah kenapa ketika mendengar air hangat dirinya sangat semangat untuk mandi. Mungkin mandi ini hobinya. Karena ia mandi kapanpun apalagi saat suasana dingin. Jadi ia berendam di air hangat.
"Baiklah, siapkan handukku juga!"
"Sudah tuan,"
Richard langsung berdiri, melenggang menuju kamar mandi.
Ceklek
Ia tak menduga kalau waiters-nya itu menunggunya di depan.
"Kau sudah mandi?"
"Belum tuan," jawab waiters menatap Richard.
"Mandilah. Badanmu sangat bau dapur!" Suruh Richard.
Lalu berjalan ke arah kamar mandi.
Melihat kepergian Richard, waiters mengungkapkan kekesalannya dengan pelan."kirain mau ngajak mandi bareng,"
1 jam kemudian, Richard baru saja keluar dari kamar mandi. Hanya dengan balutan handuk coklat polos menutupi pinggang hingga dibawah lutut saja.
Roti sobek itu sangat membuat waiters terpesona. Bagaimana tidak, ia menatap manusia gagah perkasa itu secara langsung. Biasanya ia melihat hanya diam-diam ketika Richard di kamar dalam pintu terbuka yang sedang berolahraga.
Namun ini paling beda rasanya. Sungguh. Ketika habis mandi, dengan rambut basah itu sangat membuat waiters terkesan.
Satu-satunya wanita yang ada di mansion ini. Mengurus segala keperluan Richard. Karena tidak mungkin seorang bodyguard melakukan tugas perempuan seperti ini.
Richard yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil berjalan menuju kulkas. Tak sadar kalau waiters nya sedang memperhatikan nya dari tadi.
Ia mengambil susu sapi cap naga. Menenggaknya sambil berdiri tanpa ada jeda. Sampai habis.
"Ahhhhh," Richard sangat puas dengan minuman paginya itu. Menyehatkan.
Lalu ia taruh di meja dapur. Dari sudut matanya ia melihat kalau waitersnya melihat sejak tadi ia minum.
Richard menoleh,"kenapa kau menatapku seperti itu?"
Waiters itu langsung memghilangkan dari rasa kekagumannya," ah tidak tuan. Saya hanya terkejut ketika tuan hanya memakai handuk saja di depan saya," ucapnya membalikkan badannya menghadap kompor.
Richard mendekati waiters itu dengan perlahan," apa kau kagum dengan ketampananku?"
Waiters itu mundur perlahan namun ia hanya sampai tempat kompor itu," t-tidak tuan,"
"Kau tak mengingat pesanku? Aku tidak suka dibohongi, Reina" jelas Richard.
Tubuh Richard sampai di tubuh Reina, sang waiters. Tubuh Reina langsung kaku, memejamkan matanya karena tak kuasa melihat tubuh Richard dengan jarak sangat dekat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA [ COSA NOSTRA ]
Teen Fiction🚫BOCIL DILARANG BACA🚫 🔴MENGANDUNG UNSUR+++🔴 Tak ada yang bisa lari dariku, termasuk dirimu manis-Alphonse Richard El Capone Aku benci Richard El Capone! - Castella Bernardita