Company El Capon

2.4K 40 0
                                    

"Hai, Tuan El Capon," sapa teman bisnis Richard. Menyalurkan tangannya untuk bersalaman secara bisnis.

Yap. Di dunia bisnis, Richard sering dikenal dengan El Capon karena nama perusahaannya pula. Berbeda saat di dunia mafianya. Dikenal dengan Richard.

"Hai, Tuan Gorver. Senang bertemu denganmu," jawab Richard.

Gorver tertawa," bagaimana bisnismu?"

"Terimakasih. Berkat dirimu perusahaanku naik. 80% membawa keberuntungan," Richard menepuk bahu Gorver.

"Sama-sama. Kita teman bisnis, harus saling menguntungkan," ujar Gorver.

Richard mengangguk. tersenyum," kau memang sangat berbakat dalam berbisnis,"

"Haish, tidak perlu memujiku setinggi itu. Itu memang sudah pekerjaanku,"

Richard tertawa," Baiklah, bagaimana kalau kita masuk ke ruangan saja,"

Gorver mengangguk," setuju. Daripada disini banyak karyawanmu yang melihat kita tertawa seperti ini. Lebih baik candaan itu kita bawa masuk ke dalam ruanganmu,"

Richard terkekeh. Berjalan menuntun Gorver menuju ruangan meeting. Selama di perjalanan menuju ruangan itu, mereka mengobrol mengenai kebiasaan mereka ketika tidak bertemu selama 6 bulan terakhir ini.

Di ruangan meeting itu, mereka berdua sedang merencanakan bisnis masa depan. Dalam bidang bisnis mereka, akan merencanakan  gedung apartemen tahan bencana dan tahan lama. Serta restoran seperti kriteria Richard.

"Bagaimana caranya supaya apartemen kita nanti ramai pengunjung dan restoran yang kita bangun ini disukai di lidah orang dalam serta luar negeri?" Ujar Gorver menyanyakan saran.

"Untuk apartemen saya tidak bisa menjamin kalau ada bencana alam. Seperti gempa bumi. Saya tidak bisa membayangkan kalau gedung itu akan utuh 100% jika kekuatannya 7 sampai 10 S.R," ujar Richard.

"Masuk akal, apa perlukan saja kita berbincang dengan arsitek?" Saran Gorver.

"Nanti saja. Mungkin setelah kita membincangkan seluruh konsepnya,"

"Baiklah," Gorver mengangguk.

Mereka masih memikirkan bagaimana gedung itu disusun secara sempurna.

"Bagaimana jika apartemen dan restoran ini berada dalam satu tempat. Untuk ukuran restoran mungkin setengah dari luas apartemen namun berlantai 5?"

"Setuju, ditambah apartemen ini berada di tempat yang strategis. Yang sering orang dalam dan luar selalu mereka datangi," ujar Richard.

"Luar biasa pemikiran anda," Gorver bertepuk tangan 3 kali.

Richard terkekeh. Tiba-tiba.....

Drrtttt

Drrtt

"Sebentar, saya akan menerima telephone dulu,"

"Silahkan,"

Richard langsung berdiri dan beranjak meninggalkan kursinya. Jauh dari Gorver supaya tidak terdengar di telinganya.

"Ada apa Sam?"

"Saya baru saja memasuki rumah perempuan itu. Namun tidak ada orang tuanya jadi gadis itu bilang tidak diijinkan pergi tanpa ijin orang tua,"

"Shit! Kau bisa lebih cerdas lagi tidak?!"

"E...b-baiklah tuan. Akan saya datangi kembali,"

Lalu Richard menutup telepon itu dengan emosi. Napas terengah-engah membuatnya hilang apa isi yang dibicarakan tadi bersama Gorver.

Lalu ia berbalik dan duduk di depan Gorver. "Maaf saya terlalu lama. Sampai mana tadi?"

MAFIA [ COSA NOSTRA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang