Pukul 1 malam. Richard sudah tiba di mansionnya. Sangat sepi. Lampu di ruang tamu sudah mati. Begitupun di dapur.
Richard merasa ada sesuatu di sofa. Walaupun sangat gelap tapi ia masih bisa melihat dengan remang-remang.
Tepat di depan tv itu, Richard berhenti. Menoleh ke arah sofa.
"Benda apa itu?"
Lalu Richard berjalan perlahan. Karena sangat gelap jadi ia meraba sofa di sampingnya.
Kemudian ia merasakan empuk di tangannya. Lalu turun. Tangannya meraba sepanjang sofa itu. Ia merasakan berbeda. Halus. Seperti paha seorang wanita. Tunggu.
"Apa ini....,"
Richard berdiri. Menuju saklar. Lampu menyala. Ternyata Castella yang tidur di sofa.
"Castella? Jadi tadi aku menyentuh tubuhnya?! Dan..."
Akh. Ia segera membuang pikirannya itu. Bukan sekarang saatnya untuk berpikir aneh. Baru saja ia melihat adegan panas masa ia juga akan mempraktekkan sekarang. Ya memang miliknya sekarang sedang sakit. Tetapi ia masih bisa menahannya.
Melihat paha putih mulus milik Castella membuat Richard tertegun. Castella menggunakan hodie cream dengan tulisan di dadanya. Dan menggunakan hotpants.
Apakah di rumahnya wanita ini sudah terbiasa memakai pakaian seperti itu? Apakah Castella tidak malu dengannya?
Richard bergumam dengan pikirannya sendiri. Entahlah. Ia tidak peduli. Yang ia pedulikan sekarang adalah tubuh wanita ini. Entah mengapa dirinya sangat tertarik dengan tubuh gadis di depannya ini.
Lalu Richard berjongkok di depan muka Castella. Sangat damai. Cantik menurutnya. Bibir pink itu sangat indah. Mata yang terpejam damai membuat hatinya pun ikut damai.
Richard menyelinapkan rambut Castella yang menutupi wajah Castella. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan menyentuhnya secara sadar. Padahal kemarin dia sudah 'menyentuh' bagian dada dan paha Castella. Namun hari ini sangat berbeda ketika menyentuhnya.
Kemudian matanya tertuju pada paha mulus Castella. Dirabalah paha itu secara perlahan. "Halus sekali tubuhmu Castella," pujinya.
Lalu mencium dari paha hingga kaki. Memejamkan matanya betapa halusnya badan Castella. Seperti vanilla.
Lama ia mencium kaki Castella, ia menatap wajah gadis ini. Kemudian memegang pipinya. Mendekatkan wajahnya ke wajah Castella. Lalu..
Cup
Sangat kenyal. Bibir itu seperti ada rasa stroberi. Dia sangat betah menciumnya. Bibir mereka saling bertemu. Memejamkan matanya. Tangan Richard tak tinggal diam. Ia memegang lalu meremasnya pelan supaya Castella tak bangun karena ulahnya.
Richard menggerakkan bibirnya. Membuka mulutnya. Menangkap bibir bawah Castella. Sungguh sangat nikmat.
Tiba-tiba Castella bergerak. Menggeliatkan badannya. Lalu membuka matanya.
"Em? El kamu udah pulang?" Tanya Castella menggunakan suara khas bangun tidurnya.
Richard berdiri gugup. Menelan ludahnya sendiri. "Eh...iya baru saja aku pulang,"
Castella bergumam mengiyakan,"kok kamu pake jas?"
Shit! Gue lupa ga ganti baju
"Eh...aku tadi abis latihan kerja sama temen," ucapnya berharap Castella percaya.
"Owh," Castella masih mengantuk. Hendak tidur lagi.
"Jangan tidur disini. Tidurlah dikamarku seperti biasa," suruh Richard.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA [ COSA NOSTRA ]
Teen Fiction🚫BOCIL DILARANG BACA🚫 🔴MENGANDUNG UNSUR+++🔴 Tak ada yang bisa lari dariku, termasuk dirimu manis-Alphonse Richard El Capone Aku benci Richard El Capone! - Castella Bernardita