Sesampainya di mansion Richard. Gadis itu masih memeluk bonekanya. Melihat mansion yang begitu megah. Walaupun simple tapi sangat menarik.
"Castella,"panggil Richard.
"Iya El?" Jawab Castella.
"Sampai kapan kau berdiri disitu?"
Tak sadar, ternyata Richard sudah berada di depan pintu. Kemudian ia buru-buru lari menghampiri El.
Richard membuka pintu. Disana Castella terkagum, karena di ruang pertama ia melihat tv macam setipis tisu. Walaupun tipis tapi gedenya bisa sepanjang meja 40cm. Belum lagi ucapan selamat datang dari google yang otomatis menyapa Richard.
Aquarium dengan berbagai ikan hias itu sangat lucu baginya. Ia sangat menyukai ikan hias. Kemudian ia berbicara kepada ikan itu seolah ikan itu menyahut penuturannya.
"Selamat malam gadis manis," ucap wanita asing.
Castella yang mendengar itu berdiri tegap. Menghadap wanita itu.
"M-malam?" Jawabnya. Ketika melihat penampilan wanita itu yang berpenampilan seksi. Dada besar, lipatan dada terlihat sangat jelas. Seperti butuh oksigen karena sangat ketat.
Wanita itu bersedekap dada, tangannya tepat di bawah dadanya,"namamu siapa anak manis?"
"Saya Castella Tante," ucapnya. Ia tidak nyaman ketika melihat wanita itu.
"Rina!" Panggil Richard.
Mereka memandang Richard yang sedang berjalan ke arahnya.
"Kau sedang apa disini?" Ujar Richard. Karena dengan berpakaian seperti ini, Richard meragukannya disaat Castella berada disini.
"Sedang berkenalan, memangnya kenapa?" Ucapnya dengan senyum menggoda.
"Dia butuh istirahat," ujar Richard.
"Ngga papa El, aku juga pengin kenalan sama tante Rina,"
"Ngga, kau harus masuk," ujar Richard keukeuh.
"Baiklah. Sampai jumpa nanti Tante Rina," Castella melambaikan tangannya.
"Bye, semoga bersenang-senang besok," ucap Rina, lalu mengedipkan satu matanya.
"Diam kau," Richard menghentikan tindakan Rina. Tak habis-habisnya dia ingin sekali membongkar rahasianya.
"Hei, lihatlah dirimu. Pakaianmu begitu aneh. Lebih baik kau mengurus dirimu dulu, setelah itu gadis manis itu." Ucap Rina.
"Tak perlu disuruh pun sudah kulakukan,". Ujar Richard malas.
Rina mengambil rokok lalu menawarkan kepada Richard. Dan dibalas gelengan kepala.
"Kau jangan sok polos di depan dia. Karena ujungnya pasti kedokmu bakal ketahuan," ujar Rina sambil menyalakan api untuk rokoknya yang sudah dimulut.
"Tak akan. Sudah direncanakan dari awal. Apalagi ayahnya sendiri yang menjual Castella demi uang," jelas Richard.
"Benarkah?"
Richard mengangguk lalu melepaskan kacamatanya dan juga jaket denimnya. "Makanya, aku pastikan anak itu akan aku 'gunakan' untuk mengembalikan uangku selama 1 tahun ini,"
"Untuk apa dikembalikan? Bukankah itu hanya sebuah hutang yang dijanjikan?"
"Aku tidak bodoh Rin! Seorang pengusaha yang meminjam 2 miliar lalu pergi ke luar kota. Apakah menurutmu itu bukan sebuah rencana untuk kabur dari hutang?" Ujar Richard.
"Hmmm, mungkin," ujar ya sambil mengepul asap rokok.
Asap itu membuat Richard terbatuk. Sangat risih,"uhuk...kau menyebalkan Rin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA [ COSA NOSTRA ]
Teen Fiction🚫BOCIL DILARANG BACA🚫 🔴MENGANDUNG UNSUR+++🔴 Tak ada yang bisa lari dariku, termasuk dirimu manis-Alphonse Richard El Capone Aku benci Richard El Capone! - Castella Bernardita