Chapter 12

2.1K 228 3
                                    





Kelopak matanya terbuka menampakkan sepasang amethyst yang terlihat sayu. Netranya meelirik kearah jam di dinding yang menunjukan pukul sebelas siang.

Masih dengan keadaan berantakan, gadis itu keluar dari kamarnya dan melangkah menuju ruang tamu.  Matanya menyipit kala melihat senyum lebar seseorang yang duduk dengan anggun disofa.

"Dimana neesan-mu?"

Mengeryit dahi gadis dengan keadaan berantakan itu lalu tersenyum miring "Jangan bilang kau merindukannya."

Tawa menggelegar dari tamunya itu membuat Hanabi memutarkan bola mata malas. Bukannya minta maaf karena sudah menganggu tidur nyenyak nya malah menanyakan dimana Hinata.

"Yah... Aku merindukan wajahnya yang menjijikan, suara tangis kesakitannya, dan wajah ketakutannya."

Seketika bulu-bulu halus di tekuknya jadi merinding saat mendengar ucapan Karin yang seperti seorang psikopat.

Senyum itu, Hanabi yakin sesuatu yang besar akan terjadi. Tapi semoga itu tidak ada hubungan dengan dirinya.

"Berhenti berpikir macam-macam. Aku kesini hanya untuk mengajakmu pergi keluar." Melihat wajah kaget Hanabi, Karin lalu terkekeh dan melanjutkan ucapannya.

"Tenang saja aku bukan cenayang. Wajahmu itu saja yang terlalu mudah dibaca."

Hinata menghirup udara sebanyak mungkin lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata menghirup udara sebanyak mungkin lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan. Matanya terpejam menikmati tiupan angin.

"Ternyata putri Senju itu sangat cantik aku bahkan agak kaget saat mengetahui keluarga Senju memperkenalkan putri mereka. Ditambah berita kedekatannya dengan Uchiha Sasuke."

Kelopak matanya terbuka saat bisik-bisik mahasiswa yang melewatinya terdengar. Apa maksud mereka putri Senju sedang dekat dengan Uchiha Sasuke?

Senju Sakura. Gadis itu berhasil memikat hati banyak orang saat diperkenalkan ke publik oleh keluarga besarnya. Bahkan beberapa minggu belakangan ini dia menjadi perbincangan publik.

Latar belakang yang tidak biasa, keluarga yang lengkap dan menyayanginya, memiliki gelar dan profesi yang membanggakan, dan di sukai banyak orang. Bukankah hidup Senju Sakura sangat sempurna?

Berbeda jauh dengan dirinya yang selalu menjadi biang masalah, dibenci, dan lemah. Hinata menggeleng kepalanya saat pemikiran-pemikiran seperti itu muncul. Tidak! Dia tidak boleh membandingkan kehidupannya dengan orang lain.

Karena diluar sana masih banyak orang yang bahkan kehidupan mereka lebih buruk darinya. Lagipula gadis seperti Sakura memang tidak layak untuk dibenci.

Gadis itu bahkan merawat Tousannya dengan baik. Bahkan gadis itu datang pagi buta hanya untuk memeriksa kondisi tousannya lagi saat Hinata belum pergi ke kampus.

Sesaat senyum kecil terbit di bibirnya mengingat kondisi ayahnya yang sudah membaik. Kembali lagi ini juga berkat bantuan Sakura yang bersungguh-sungguh merawat tousannya.

I'm Figuran? [ Sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang