Chapter 16

1.8K 198 17
                                    

Happy reading

Sasuke melangkahkan kakinya dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke melangkahkan kakinya dengan cepat. Pria dengan setelan kerja yang masih melekat ditubuhnya itu kemudian melepas jas dan juga dasi lalu menyerahkannya pada salah satu maid yang berada disitu.

Tatapan datar dengan sebelah tangan yang berada di saku celana menjadikan pria itu terlihat begitu menggoda.

Setelah sampai di depan ruang kerja sang ayah, tanpa mengetuk tangannya langsung membuka pintu itu dan menampilkan tiga orang yang sangat dikenalinya sedang menatap tajam kearahnya.

Mengabaikan tatapan itu, Sasuke pun melangkah mendekati mereka dan ikut bergabung.

Matanya menatap datar pria yang dengan posisi tenang menjelaskan hal penting. Pria berusia tiga puluh lima tahun yang seharusnya lebih cocok dipanggil Kakak di bandingkan Paman.

"Apa kau sudah mengetahui siapa itu roter Fuchs?"

Mendengar pertanyaan dari Itachi, pria itu lalu mengendikan bahu acuh dan menatap kearah bungsu Uchiha yang sedari tadi menatapnya tajam.

Izuna lalu membalas tatapan itu dengan raut datar miliknya.

"Sasuke mengenal dengan baik siapa itu roter Fuchs."

Fugaku mengusap wajahnya. Merasa agak kesal melihat tatapan dua bungsu yang seakan bermusuhan itu. Izuna yang merupakan adik bungsunya dan Sasuke yang merupakan adik bungsu Itachi.

Berbeda dengan Itachi yang langsung melangkah keluar meninggalkan tiga pria dengan aura menyebalkan baginya.

"Apa posisimu sebenarnya Izuna?"

Sasuke mengepalkan tangan hingga urat-urat ditangannya terlihat jelas dan Fugaku yang melihat itupun mengeryit penasaran.

"Atur cara bicaramu Sasuke! Dia pamanmu." Tegur Fugaku saat mendengar sang putra menyebut nama Izuna secara langsung.

Melihat kode dari Izuna, pria tua itupun kembali diam dan menyandarkan punggungnya disofa.

"Memangnya kenapa? Kau khawatir dengan posisiku Sasuke?"

Merasa Izuna yang seperti mempermainkannya, emosi yang sedari tadi ditahannya pun meluap.

"Menjauh dari Sakura!"

Pria berusia dua puluh delapan itu lalu menggebrak meja dan langsung melangkah keluar dengan membanting pintu sehingga bunyinya begitu nyaring.

Tatapan Izuna pun menggelap. Rasanya ingin melenyapkan pria yang merupakan anak dari Kakaknya itu. Menjauh dari Sakura? Ingatkan dia untuk jangan membunuh Sasuke saat ini juga.

Saat netra sekelam malam miliknya terpaku lurus pada tatapan Fugaku yang mulai menajam, Izuna pun menghembuskan nafas.

"Senju Sakura adalah gadisku. Enam tahun yang lalu aku diundang untuk hadir di acara milik Atalarica. Dan kami bertemu saat itu tepatnya saat gadis itu berusia dua puluh tahun."

I'm Figuran? [ Sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang