_________________________________
VOTE COMENT GUYS YA!
_________________________________Kondisi benar² kacau, mereka berlari kembali ketempat dimana sebelumnya mereka bertemu bu park. Kondisi mereka penuh dengan luka, ditambah Taehyun yang masing senantiasa menggendong mayat Wina, pria itu benar² tak ingin melepaskan tubuh wanitanya.
"Hyung bu park dan Eunha ada dibelakang kita"
Yeonjun menengok dan melihat Bu park dan Eunha yang tengah membawa senjata sambil berjalan kearah mereka. Yeonjun kembali melihat kedepan dan dia melihat cahaya yaitu cahaya dari mobil polisi, Yeonjun menatap kearah Hyuka.
"Heuningkai, larilah keluar. Panggil polisi itu untuk selamatkan kita"
"Tapi hyung—"
"CEPAT! JIKA KAU CEPAT MAKA KITA AKAN SELAMAT!!" Heuningkai berlari menjauh dari keempat Hyungnya, dia berlari sembari sesekali melihat keempat hyungnya yang tengah bertarung dengan Bu park dan Eunha.
Heuningkai berhasil keluar, dia tersenyum menatap puluhan polisi yang tengah sibuk dengan tugas masing². Para polisi terkejut melihat Heuningkai keluar dari dalam hutan.
Mereka mendekat kearah Heuningkai, Heuningkai menatap kearah berlakang, dia tidak dapat lagi melihat Hyung²nya. Satu²nya tugasnya adalah membawa para polisi kembali masuk kehutan dan menyelamatkan keempat hyungnya.
"Selamatkan Hyungku!"
"Nak, kamu heuningkai kan?" Hyuka mengangguk, dia mencoba menarik tangan salah satu polisi untuk masuk kedalam hutan.
"Nak, sabar. Kita bisa bicarakan, tenang dulu" polisi itu mencoba menenangkan Heuningkai, sebab Hyuka benar² seperti orang gila, pakaian yang tak beraturan dan luka disekujur tubuhnya benar² membuatnya seperti orang tidak waras
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA HYUNG²KU MASIH DI DALAM SANA BERTARUNG DENGAN WANITA TUA PSIKOPAT ITU DAN HANTU GILA ITU!!" Mereka saling menengok satu sama lain, salah satu diantara mereka ada yang memutarkan jarinya di dekat kepalanya, seakan berkata Hyuka itu gila.
"Iya nanti kami akan menyelamatkan hyung mu oke? Sekarang ayo ikut kami, kami perlu beberapa bukti darimu" Heuningkai beberapa kali berontak, dia dimasukan secara paksa kedalam mobil polisi. Dia menggedor² jendela mobil berharap dapat dibebaskan.
Dia menatap mobil yang berjalan jauh, dia menatap lokasi yang telah menjauh, dia mencoba mengingat tanda² sekitar, agar dia bisa kesana nanti jikalau dia bebas.
"HYUNG!! KALIAN INI POLISI GILA YA! AKU BERHARAP KALIAN BISA MENYELAMATKAN HYUNGKU! DAN KALIAN MENGANGGAPKU GILA. KALIAN YANG GILA!!!" polisi tersebut tampak menyuntikan sesuatu kelengan Heuningkai. Heuningkai merasa dia begitu mengantuk, hingga pandangannya menggelap dan dia tertidur
>□■■■□<
Heuningkai terbangun, dia merasa dirinya tengah berada di kantor polisi, sebab dia melihat banyaknya polisi yang berlalu lalang. Dan juga jeruji besi yang menghalanginya. Tunggu apa? Jeruji besi?
"HEY LEPASKAN AKU!! KENAPA KALIAN MEMENJARAKANKU! AKU HARUS MENYELAMATKAN HYUNG HYUNGKU!!" Heuningkai mengguncangkan jeruji besi itu, berharap dapat rusak dan dia bebas. Dia menatap polisi yang tengah santai duduk sambil meminum kopi ditangannya.
"LEPASKAN AKU! HYUNGKU HARUS DISELAMATKAN!!"
"Hey diam! Kau menganggu penghuni yang lain. Aku heran dengan anak sekarang, sok sokan mau bantu polisi. Pake nerobos hutan, dan mengaku hyungmu ada disana" Heuningkai meneteskan air matanya menatap polisi itu, dia harus menyelamatkan hyungnya. Hyungnya pasti menunggunya.
"Heuningkai!!" Heuningkai menengok dan melihat orang tua hyung2nya yang datang, dia menatap binar. Dia mengeluarkan tanggannya disela2 jeruji besi dan menarik tangan ibu Yeonjun
"Bibi, Yeonjun hyung dan yang lainnya ada di dalam hutan sana. Mereka menyuruh hyuka keluar agar bisa menyelamatkan mereka, tapi polisi—"
"Iya hyuka.. bibi tau, makanya bibi dan yang lain datang kesini untuk membebaskan hyuka. Kita akan kesana dan bebaskan yang lain oke? Polisi disini tak ada yang bisa diandalkan" Hyuka mengangguk, dia menggenggam erat tangan ibu Yeonjun, dia memikirkan wajah keempat hyungnya berharap mereka masih selamat.
"Ambil ini dan bebaskan anak itu, jika kurang aku sudah mentransfer kantor ini 100 miliar, dan bebaskan dia!" Polisi itu menatap binar kearah tumpukan uang disebuah koper, dia mengambil kunci dan membebaskan Hyuka dari Penjara. Hyuka tersenyum senang dan pergi dengan yang lain dari sana.
>□■■■□<
"Kau yakin ini tempatnya?" Tanya appa Soobin
"Ya aku yakin paman! Sebelum aku dibius aku sempat mengingat tempat ini. Ayo masuk, selamatkan hyung" Mereka mengangguk, masing2 dari mereka membawa senjata masing². Ada yang membawa pisau, senapan, pistol, dan panah.
Yang ikut serta disana adalah ayah dan nunna Soobin, ibu Yeonjun, mantan kekasih Taehyun, dan ayah ibu Beomgyu.
Dan hyuka kembali tiba dimana dia bertemu terakhir kalinya dengan para hyung²nya, dia menatap tas hyung²nya yang sudah berserakan dimana². Banyak senjata yang rusak dan patah, bercakan darah dimana². Heuningkai bahkan melihat tanda salib yang dibuat Yeonjun.
"HYUNGG!! KALIAN DIMANAA!! HYUKA KEMBALI!! HYUNGG KELUARLAH!! HYUKA DATANG BERSAMA ORANG TUA KALIANN" ayah Beomgyu dan ayah Soobin berjalan mencari² hal² disekitar. Sedangkan yang para perempuan mengambil beberapa hal yang tersisa disana. Bahkan ibu Yeonjun menangis sambil memeluk tas sang anak. Dia juga memeluk jaket sang anak yang ada di dalam tas tersebut.
Heuningkai terus menangis sambil memeluk tanda salib itu, dia berkali² menyebut nama Tuhan dan berdoa kalau seluruh Hyungnya kembali. Dia akan benar² menyalahkan dirinya jika hyungnya tak selamat. Dia akan bunuh diri agar ikut pergi bersama menyusul hyung²nya.
Akankah Soobin, Yeonjun, Beomgyu, dan Taehyun selamat? Akankah mereka kembali hidup atau mereka menjadi korban berikutnya dan tak dapat selamat.
□□□□□□□□□□□□□□□□□□
¤TO BE CONTINUED
□□□□□□□□□□□□□□□□□□TRIPEL UP NIH! 1 eps lagi end hehe. Votenya sih dikit, tapi gpp. Author pengen cepet² selesaiin aja, 3 orang yang koment lanjut author bakal lanjut. Haha. See you ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE GHOST】 [ END ] ( DALAM TAHAP REVISI )
HorrorBagaimana pendapat kalian jika kalian yang awalnya ingin mencari kasus disebuah hutan, namun malah berujung diteror? Itulah yang kelima member TXT rasakan. Berawal dari penasarannya mencari kasus dibalik hilangnya ratusan orang, malah berakhir diter...