part 18

145 9 0
                                    

    Kelemahan wanita itu hanya satu,mudah termakan bujuk rayu mulut manis pria. Dan hal itu pula yang mendatangkan banyak rasa kecewa.

-----syafiya------

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Readers 🌈🌈

Anee up lagiee nieee ehehehe

----------🦋🦋🦋------

Satu Minggu sudah berlalu,telah usai juga ulangan umum syafiya,dan sekarang,syafiya tengah bertarung dengan otak otak nya mengingat yang ia baca sebelum memasuki ruang ujian.

Hari ini adalah hari terakhir syafiyaa ujian, di hari terakhir ini menurut syafiya ujian nya terlalu sulit,tapi Alhamdulillah nya dia bisa menjawab pertanyaan pertanyaan itu.

"Syafiya" ucap seorang wanita yang berada di belakang tempat duduk nya,dia bukan Manda Nanda dan Keyla,melainkan Siti, iya Siti Nurhaliza purnama.

"Kenapa haliz?" Ucap syafiya lembut.

"Aku udah selesai kamu udah?" Ucap nya

Syafiya menggeleng,"satu lagi,yang terakhir,emang kenapa kamu nanyain begitu?" Ujar syafia mengernyit bingung,baru kali ini khaliza memanggil nya saat ujian berlangsung.

"Nanti setelah kamu selesai bilang ke aku ya?kita keluar bareng-bareng ada yang mau aku ceritain"ucap haliz.

Syafiya hanya mengangguk,dia membalikan badannya dan berperang lagi melawan soal soal yang ada di depan mata nya ini.

10 menit sudah berlalu,kini syafiya dan khaliza berada di sebuah taman dekat pesantren.

"Kamu mau cerita apa ke aku Liz?" Tanya syafiya,Karna khaliza dari tadi tak membuka suara

"Hanya kamu yang bisa ngertiin dan ngeberi nasehat untuk aku syaf,aku--" ucap nya terpotong jujur ada rasa malu yang harus bisa ia singkirkan.

"Aku,aku menginginkan su-suami kamu"ucap nya yang langsung menunduk dan memelankan suara nya ketika menyebut 'kamu'.

Syafia menatap perempuan di sebelah nya ini tajam,apa apaan?mau ngerebut suami saya?-gumam nya

"Mksd kamu?"ucap nya dengan nada dingin.

Khaliza memejamkan matanya dan menggigit bibir bawah nya.

"I-iya aku ada rasa sama suami kamu saat kamu di Anter ke pesantren aku udah ada rasa iri dengan kamu,aku mau memiliki revan zanendra syafiya." Ucap khaliza yang mampu membuat syafiya tak habis pikir dengan teman sekelas nya ini "aku udah lama kenal sama dia,aku tahu latar belakang Revan,aku tahu dia siapa,dia nas-- ngga maksd aku,aku tahu dia orang baik." Sambung nya lagi.

Hampir aja gw keceplosan -gumam Khaliza.

Apa apa an ini? Ini yang namanya cerita? Ia ini cerita tapi sudah membuat amarah syafiya memuncak.

Astagfirullah alladzim - gumam syafiya.

Syafiya menenangkan dirinya duku sambil mengusap ngusap dadanya.kamu gaboleh kebawa emosi syaf-ucap nya

"Luapkan rasa hati kamu ke saya sekarang juga!."bentak syafiya yang mampu membuat khaliza tersenyum smirk.

"Saya"tunjuk khaliza pada dirinya sendiri "saya siap untuk menjadi istri kedua Revan,saya tak memperdulikan kamu,intinya jika saya bahagia,akan saya biarkan kamu juga bahagia,tapi,"ucpa nya yang sengaja menggantung perkataan nya yang mampu membuat syafiya menautkan alis nya "jika saya tidak bahagia,jangan harap kamu juga bahagia,disini saya punya dua pilihan,kamu ikhlasin Revan untuk saya seorang,atau kamu syafiya,kamu tidak akan pernah bahagia sama Revan selama nya." Ucap khaliza yang mampu membuat syafiya diam seribu bahasa.

Kenapa khaliza seperti ini?kenapa?!dirinya ada salah apa?.

Satu tetes air mata syafiya mengenai niqab nya,dia takmau lama lama bersama dengan perempuan ini,yang ada iblis akan menggodanya untuk debat dengan perempuan ini.

-------🦋🦋🦋-------

Di dalam kamar yang redup akan cahaya,yang selalu dimatikan oleh sang punya kamar.

Siapa lagi kalo bukan Revan?

Akhir akhir ini Revan jarang makan,bahkan dia jarang sekali keluar kamar,dia keluar kamar hanya untuk pergi kesekolah.itu saja.

Syaf gw kangen-lirih nya

Gw kangen Lo,udah 2 Minggu gw ga ketemu sama Lo,gw gatau kabar Lo gimana,gw gamau jenguk Lo,gw mau Lo yang jenguk gw,gw rindu Syaf,gw rindu - ucap Revan di sela sela ucapan nya tersebut tak terasa air mata nya terjatuh begitu saja.

Revan beralih,ia menatap nanar kasur yang biasa ia pakai dengan syafiya merehatkan badan mereka setelah beraktivitas.

Baru aja Lo tinggalin gw 2 Minggu,belum lagi Lo tinggalin gw untuk selama nya ketika ajal memisahkan kita,ntah SE stress apa gw nanti,gini aja udah setengah setres -gumam Revan.

Saat Revan ingin memejamkan matanya ia menangkap kata yang amat ia rindukan,ia langsung membuka matanya dan langsung terlonjak kaget.

"Sayangg" lirih nya.

Aghhh gw ga bisaa,gw ga bisa syafiyaa. -racau nya.

Bunda yang mendengar anak nya histeris sendiri di kamar pun berniat untuk melihat kondisi anaknya

Setelah di ketuk beberapa kali,baru lah Revan mengiyakan agar bundanya masuk.

Setelah bunda Revan masuk,bunda Revan langsung duduk di tepi ranjang dan menempelkan tangan ke dahi sang anak.

"Badan kamu panas banget nak,kita kerumah sakit ya?" Ucap bunda nya Revan dengan lembut.

Revan menggeleng,dia takmau kerumah sakit kalau bukan syafiya yang mengantarnya.

Bunda Revan menarik nafas dalam dalam. "Kmu kenapa nak?cerita sama bunda."ucap bundanya Revan sambil mengelus rambut hitam milik anak nya itu .

Revan terisak,dadanya sakit,hatinya hancur,dia tak bisa kalo jauh jauh dari syafiya.

Bunda Revan mengernyit heran kenapa anak nya?ia salah tanya kah?atau apa?

"Nak kamu kenapa? Cerita sama bunda,jangan di Pendem sendiri"ucap bunda yang menghapus jejak air mata tersebut.

Seharusnya yang ngehapus air mata ini syafiya bund,bukan bunda-gumamnya dengan senyuman miris

"Revan kangen sama syafiya bund"ucap nya seraya terisak.

Bunda nya Revan menarik nafas sabar,cuma gara gara itu Revan sampai sakit?nangis?mata sembab?mata panda? Astagfirullah anak nya si zayyan ini, limited edition pokoknya.

"Bund Revan mau ketemu sama syfiya" rengek ya kepada sang bunda,hanya pada bundanya lah ia begini,kalo dengan ayahnya nanti ia di bilang gay.

"Ayahhh Revan mau beli itu" ucap Revan yang memeluk ayah nya dengan erat,dan tangan nya sambil menunjuk barang yang ia maksud.

Ayah geli sendiri melihat putra nya ini,sudah berumur 18 tahun masih saja merengek minta belikan mainan ada ada saja "kamu gay ya?"tanya ayah nya Revan.

Revan?Revan ternganga mendengar lontaran kata yang ayah nya semprot pada dirinya.

"Revan ngga gay ayah!!", Ujar Revan.

-------🌈🌈🌈------

Malam sudah berganti dengan siang,kini Revan masih saja merenung kan dirinya di balkon kamar,ia tak peduli separah apa sakit dia,yang dia pikirkan hanyalah syafiya.

"Gmana keadaan kamu sayang?" Ucap nya sambil trtwa miris

Tingg

Sudah banyak pesan yang masuk di headphone si Revan,tak sedikit pun ia berniat untuk membuka Chet tersebut,yang ia pastikan Chet banyak itu Karna grub DRAK dragon.

--------part 18 ini lebih sdikit,maaf ya,au nya lagi ngga VIT ehehe-------

Lanjut esk,part 19,kesian juga ngelihat si Revan merana Mulu WK:)

Sekiannn summassalamualaikum readerss byeee 🌈 🌈

Vote nya yee

PERFECT MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang