Kiara baring di atas sofa. Matanya tertumpu sepenuhnya pada lampu chandelier yang tergantung megah di ruang tamu rumahnya. Kenangan lama menyapa ingatannya. "What? Kiara.. are you kidding me?" soal Adrian. "What? I thought.. we are officially in relationship after what happened last night." Kiara memandang wajah tampan itu dengan senyuman yang dipaksa. Jejaka itu tertawa. "Hey baby, Miss Kiara Nazneen, listen.. We're not in Malaysia. I mean, look around us here.. It's London, sayang.., That things is normal.." jelasnya.
Kiara hanya menatap Adrian geram. "Ohh! Don't tell me.. You love me?" soal jejaka itu lagi. Gadis itu pantas melayangkan tamparan. Adrian menahan sakit. "Get lost! I don't even want to see you. Make sure.. I don't have any connections with you. Or i will kill you, Adrian Amnan.." ucap Kiara pantas berlalu.
"Minumannya, Neng." suara Bu Lydia pantas menghilangkan bayangan itu. Kiara pantas mengesat air matanya yang membasahi pipi. Dia duduk dan tersenyum memandang pembantu rumahnya itu. "Thank you." ucap gadis itu meneguk hot chocolate yang masih berasap itu.
"Ohh iya, Neng. Puan Sri ada nelfon yang persiapan majlis uda selesai. Dia suruh ngigatin yang malam ini, kita harus ke sana." beritahu Bu Lydia. Kiara mengangguk. "Lepas dinner, kita kesana. Dah bagitahu Pak Anton and Nissa?" soalnya. "Udah, mereka uda abis beres-beres. Barangnya Neng jugak bunda uda beresin." jawab Bu Lydia selepas mengangguk.
Kiara tersenyum. "Bunda.. Boleh duduk sini kejap tak?" soalnya. Bu Lydia menurut. Gadis itu baring di paha tua itu. Usapan lembut di rambutnya oleh pengasuhnya yang kini pembantu rumahnya itu membuat airmatanya menitis perlahan. "Kiara tak nak semua ni, Bunda.. What should i do? I don't wanna be his wife. I hate him. I benci Adrian." adunya semakin teresak.
Bu Lydia turut menitiskan air mata mendengar suara sayu Kiara. "Sabar ya Neng. Mungkin takdir ALLAH, sudah tertulis.. yang Tuan Adrian itu jadi suaminya Neng." pujuknya. "No.." Kiara menggeleng selepas duduk. "I tak percaya semua tu. Tak mungkin Ian yang jadi suami I.. I.. I don't want him.. I.." bicaranya terhenti. "Tapi kamu cinta kan sama dia, sayang?" Bu Lydia mengesat airmata Kiara dengan lembut.
"Bunda masih ingat ketika kamu masih belajar di London.. 5 tahun dulu.. Kamu bilang ke bunda.. Yang kamu uda jatuh cinta.. buat pertama kalinya dan lelaki itu, Adrian. Kamu masih kan cinta sama dia?" soal Bu Lydia tersenyum. Kiara menekup mukanya lalu menggeleng. "I hate him.." ucapnya teresak semula. Wanita tua itu meraihnya dalam pelukan. Belakang gadis itu diusapnya lembut dan penuh kasih sayang. Kiara sudah seperti anaknya sendiri. Dia menjaga gadis ini dari usia 2 bulan sehingga kini. Sayangnya pada Kiara tidak ada bezanya dengan anak kandungnya.
YOU ARE READING
Atas Nama Cinta
Romance. "What? Kiara.. are you kidding me?" soal Adrian. "What? I thought.. we are officially in relationship after what happened last night." Kiara memandang wajah tampan itu dengan senyuman yang dipaksa. Jejaka itu tertawa. "Hey, baby.. Miss Kiar...