Happy Reading!
_______
Suasana menjadi kembali hening setelah Valerie berkata bahwa ia baik-baik saja, mereka tidak tahu harus berkata apa di situasi seprti ini.
"Btw, ni orang tidur apa mati? Gak keganggu apa dari tadi kita ngobrol, sampe bang Calvin teriak juga dia kagak bangun." Jeremy menunjuk sosok pria yang tengah tidur terlentang di karpet dekat meja.
"Dia memang begitu." Zeline menjawab dan ikut melihat ke arah yang di tunjuk oleh Jeremy, begitupun yang lain.
"Itu si Rei?" Tanya Valerie yang baru menyadari siapa pria yang tertidur itu, dan di balas anggukan oleh Zeline.
"Tapi, bukannya dia di London ya?"
"Dia bilang bosan di London, jadi memutuskan untuk kembali."
"Gak papa tuh tidur kayak gitu?" Tanya Haikal.
"Dia akan bangun dan pindah jika merasa tidak nyaman." Zeline meminum teh hangat yang di sajikan para pelayan mansion ini.
"Oh, iya. Adek ipar gue gimana? Udah mendingan?" Valerie bertanya sambil memandang ke arah tunangannya.
"Udah tidur. Tadi abis ngamuk gak mau minum obat, untung ada Zeline." Jawab Keanu.
"Iya juga, kok si Sha nurut sih sama lu, dia kan kepala batu banget." Aiden memandang ke arah Zeline, begitupun yang lainnya, karena memang, Shaquille itu sangat keras kepala dan sulit di bujuk, bahkan walau di sogok dengan hal-hal yang di sukainya.
Zeline yang merasakan tatapan yang mengarah dari semua temannya padanya, hanya mengangkat bahu dan berkata "I don't know."
Bersamaan dengan itu, beberapa bodyguard datang dari arah ruang kerja Bagas, dua orang dari mereka tengah menggotong tubuh seorang pria paruh baya yang tidak sadarkan diri dengan sebuah luka di bahu kirinya.
"Apa yang Daddy lakukan pada bajingan itu?" Gumam Karina saat melihat tubuh orang yang tadi memaksa masuk, kini malah di gotong oleh bodyguard, ya pria itu adalah Symon Gunandhya.
"Kalian belum pulang? Mau menginap?" Sebuah suara mengalihkan perhatian mereka, dan di sana, ada Bagas yang berjalan dengan santai dan penampilan yang masih sama dengan penampilan awalnya.
"Apa yang Daddy lakukan padanya?" Tanya Keanu.
"Bukan apa-apa, hanya peringatan karena dia berniat untuk mengambil apa yang sudah menjadi milik kita."
"Hah? Jadi si bajingan itu datang ke sini untuk mengambil kembali adik bungusku?" Tanya Karina berapi-api, dan Bagas hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari anak pertamanya.
"Setelah semua yang dia dan keluarganya lakukan? Apa dia kehilangan akalnya? Apakah dia akhirnya menjadi gila?"
"Calm down." Bagas mengusap kedua pundak putrinya dengan lembut dan menenangkannya, akan gawat jika Karina terbawa emosi dan berakhir mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile
Teen FictionTentang Shaquille, seorang anak lelaki yang baru menginjak usia15 tahun, ia yang memiliki masa lalu yang kelam membuatnya menjadi sosok yang urakan dan suka mencari keributan atau berkelahi. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang babyable dan ting...