32

460 53 1
                                    

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Jam menunjukkan pukul 15.20, Shaquille tengah bersiap untuk pergi menjenguk Valerie, dia memandang pantulan dirinya di cermin full body.

Sedikit malu karena dia menggunakan gaya yang berbeda dari sebelumnya, tanpa di suruh atau di paksa memakai pakaian gaya ini oleh keluarga atau kekasihnya.

Sweater baby blue di padukan dengan celana pendek berwarna putih, sebuah kaos kaki warna putih berbasis hitam yang mencapai seperempat betisnya, dan sepatu berwarna senada dengan celananya. Yah, terlihat sangat manis.

Apalagi poni yang sebelumnya selalu ia sisihkan, kini dia biarkan untuk menutupi seluruh keningnya, bahkan nyaris mengenai matanya.

"Jujur aja, gue lebih suka gaya yang kayak gini. Sama kayak waktu sama Mama Papa dulu." Gumam si manis.

Tok. Tok. Tok.

Dengan terburu-buru, Shaquille menuju pintu dan membukanya, dia bisa melihat kekasihnya yang berdiri dengan setelan khasnya.

Kemeja hitam dengan dua kancing atas terbuka, seperempat lengan bajunya di gulung dan di padukan dengan celana bahan berwarna senada, bahkan sepatu yang di kenakannya juga berwarna hitam.

"Kak Ze kayak mau ngelayat orang meninggal." Celetuk si manis, mendapat kekehan kecil dari kekasihnya.

"This my style, aku lebih nyaman menggunakan warna gelap." Jawabnya dan mengambil tangan si manis, di genggamnya dengan erat tapi juga halus. "Lagi pula, tidak setiap hal berwarna hitam di kaitkan dengan kematian." Lanjutnya.

Shaquille hanya tersenyum dengan gigi yang terlihat, dia mengerti dengan style kekasihnya.

"Tapi... bukankah kamu tidak suka style seperti itu?" Tanya Zeline sambil melirik Shaquille yang sedikit tersentak, pipinya memerah dan dia mengalihkan pandangannya.

"Eum, Sha mau balik lagi ke style awal Sha." Jawabnya dan menatap si dominant dengan senyuman.

Hap.

Zeline tanpa bertanya mengangkat Shaquille pada gendongannya, membuat si empu memekik tertahan karena terkejut.

"Bilang-bilang dulu ih!" Kesalnya.

Sebuah kecupan mendarat di pipi gembul si manis, "Maaf, tidak akan di ulangi lagi." Balasnya.

Shaquille mengangguk.

"Aku ingin mengetahui semua tentangmu, kehidupan masa kecilmu, orang tuamu, hal yang kamu suka, hal yang kamu benci, hal yang membuatmu tertarik, dan hal yang kamu takuti."

Shaquille terdiam dengan tatapan terkesan tak percaya, dia meremat dengan pelan baju pada bagian bahu Zeline, tatapan kekasih dominantnya terlihat sangat serius.

Selenophile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang