Happy Reading!
________
Hari sudah sore, tapi kediaman keluarga Anederea masih sangat ramai, para anak muda yang menjadi teman dari tuan muda dan nona kediaman itu masih betah untuk bermain.
Mereka sudah berganti pakaian dengan pakaian yang mereka miliki di kediaman ini, karena sering main dan menginap, akhirnya mereka membawa beberapa baju untuk berganti jika mereka sedang bermain sperti saat ini.
"Haikal, lu kalah lagi~" Bastian mengambil tepung yang telah di sediakan lalu mengusapkannya pada pipi kanan Haikal dengan kasar.
"Pelan-pelan dong bang." Protes pria tinggi dengan wajah sedikit manis itu.
"Gitu doang, lebay lu." Ledek Calvin.
"Diem deh lu dugong!"
"Udah, lanjut lagi!" Adrian menengahi dan mulai melanjutkan permainan, saat ini mereka sedang bermain ular tangga, dan barang siapa yang bidaknya di gigit ular lalu turun, akan mendapat hukuman.
Hukumannya adalah mengusap wajah yang kalah dengan tepung oleh orang yang mendapat giliran sebelum yang kalah main. Sedangkan untuk orang yang mencapai garis finish pertama, akan mendapat traktiran gratis barang apapun yang di inginkan oleh si pemenang.
Ada juga hukuma untuk orang yang finish terakhir, yaitu mentraktir makanan untuk semua orang.
Dan sekarang, wajah tampan para anggota Core telah hilang, karena mereka semua mendapat hukuman usapan tepung, ada yang hanya di dahi, pipi, hidung, tapi yang paling parah adalah Haikal. Seluruh wajahnya kini sudah sangat putih oleh usapan tepung.
"Ini perasaan gua kok apes mulu ya?" Haikal benar-benar tidak terima, ia sering sekali di gigit ular dan turun tangga.
"Semua hoki yang lu punya udah abis buat dapetin cewe spek Azalea." Cibir Calvin.
"Bilang aja iri lu."
"Dah punya juga, ngapain iri."
"Hah?"
"Apa?" Calvin menaikkan sebelah alisnya, menatap teman-temannya yang balik menatapnya kaget.
"Bang! Lu punya pacar?!" Tanya David sedikit meninggikan intonasi bicaranya.
"Iya, napa?"
"Kok lu gak bilang, bang?"
"Buat apa? Lagian pacar gue lagi di luar negeri."
"Bule?!" Tanya Jeremy.
Calvin hanya mengangguk, sedangkan temannya yang lain memandangnya tak percaya. "Wah, parah lu bang. Nyari cewe gak ajak-ajak, mana dapet spek bule lagi." David menatap Calvin julid.
"Dih, ngapain. Lagian ini juga gue di jodohin sama nyokap gue."
"Ooohhhh... pantesan. Kalo gak gitu, gak bakalan ada sih yang mau sama lu bang." Ejek Jeremy, dan di angguki oleh David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile
Teen FictionTentang Shaquille, seorang anak lelaki yang baru menginjak usia15 tahun, ia yang memiliki masa lalu yang kelam membuatnya menjadi sosok yang urakan dan suka mencari keributan atau berkelahi. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang babyable dan ting...